Gubernur Papua Barat Rekomendasikan Semen Conch Produksi Manokwari Dipakai Secara Nasional

Manokwari, Inako –

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengeluarkan surat rekomendasi agar semen Conch produksi Manokwari, Papua Barat, dapat digunakan di sejumlah proyek infrastruktur yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Semen Conch diproduksi oleh PT SDIC Papua Cement Indonesia, perusahaan semen milik pemerintah Tiongkok.

Menurut Dominggus, ada dua alasan mengapa dirinya mengeluarkan rekomendasi agar semen ini dapat digunakan di sejumlah infrasruktur di seluruh Indonesia.

Alasan pertama, semen Conch hasil produksi PT SDIC Papua Semen Indonesia ini, sudah memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Standar Nasional Indonesia (SPP-SNI) yang dikeluarkan Balai Sertifikasi Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Alasan kedua, produk semen ini telah mengantongi test raport atau laporan pengujian dari Balai Besar Bahan dan Teknik Badan Peneliti dan Pengembangan Kementerian Perindustrian. Selain itu, juga telah mengantongi hasil laporan dari Mix Design Beton K-350 dari UPTD Balai Pengujian dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua.

Karena itu, lanjutnya, semen ini direkomendasikan untuk dipakai si sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di sejumlah wilayah Indnesia saat ini.

Diberitakan, surat rekomendasi gubernur tersebut diserahkan kepada managemen PT SDIC Papua Cement Indonesia di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, Senin (16/7).

Dalam surat rakomendasi dengan Nomor: 536/852/GPB/V/2018 tersebut gubernur Dominggus menyatakan, semen yang diproduksi perusahaan milik pemerintah Tiongkok tersebut bisa digunakan pada pembangunan beton mutu K-400 serta layak untuk publik.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat, George Yarangga pada kesempatan tersebut mengapresiasi perusahaan milik pemerintah Tiongkok tersebut, karena rutin menyampaikan laporan bulanan kepada pemerintah daerah.

Perusahaan pun dinilai memiliki andil dalam program pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) Papua Barat, terutama dalam perekrutan tenaga kerja lokal.