Halo AInstein! Robot dengan ChatGPT mengguncang ruang kelas di Siprus

Hila Bame

Saturday, 15-04-2023 | 15:10 pm

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN

Siswa sekolah menengah dan tutor mereka di Siprus telah mengembangkan robot prototipe yang ditenagai dengan teknologi kecerdasan buatan ChatGPT untuk memanfaatkan dan meningkatkan pengalaman mengajar di kelas.

Dinamakan AInstein, robot jongkok yang dibuat oleh tiga Sekolah Pascal di Siprus berdiri kira-kira seukuran orang dewasa kecil dan terlihat seperti versi pahatan Manusia Michelin. 

Ini diberdayakan dengan ChatGPT, sebuah chatbot yang dikembangkan oleh perusahaan AS OpenAI dan didukung oleh Microsoft Corp. Layar untuk wajah mencoba meniru fitur manusia dengan kedipan dan kerutan.

Berbicara dengan aksen Amerika Utara, ia dapat menceritakan lelucon (Mengapa buku matematika sedih?

Karena terlalu banyak masalah), mencoba berbicara bahasa Yunani dan memberi nasihat tentang bagaimana teori relativitas Albert Einstein dapat diajarkan di kelas.

Dia tidak punya film favorit karena itu "sebelum waktunya", katanya. Tapi dia senang membaca buku sains dan menghabiskan waktu luang dengan biolanya.

Siswa Richard Erkhov, 16, programmer utama otak AI, mengatakan kecerdasan buatan siap untuk meningkat secara eksponensial. "Ini mungkin membantu dalam banyak bidang kehidupan, seperti pendidikan dan kedokteran," kata Erkhov kepada Reuters.

Mahasiswa lain, Vladimir Baranov, 15, mengatakan teknologi itu "luar biasa".

"Itu meniru pemikiran manusia, menjawab seperti manusia, merespons seperti manusia. Belum terlalu halus .. Tapi sudah sampai di sana," katanya.

Tutor mengatakan tujuan utama AInstein adalah untuk memasukkannya ke dalam pengajaran.

"Ini adalah pengalaman yang sangat interaktif. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepadanya, dia dapat menjawab kembali dan dia bahkan dapat memfasilitasi guru untuk menyampaikan pelajaran dengan lebih efektif," kata tutor dan pemimpin proyek Elpidoforos Anastasiou.

Anastasiou mendemonstrasikan bagaimana AI dapat diadaptasi ke ruang kelas dengan AInstein menunjukkan bagaimana pelebaran waktu gravitasi dari teori relativitas waktu Albert Einstein dapat dijelaskan dengan menggerakkan pendulum relatif terhadap medan gravitasi tempatnya ditempatkan.

Pengalaman mereka dengan AInstein menunjukkan bahwa AI tidak perlu ditakuti, kata anggota proyek.

Uni Eropa sedang mempertimbangkan undang-undang yang mengatur kecerdasan buatan, meskipun kemajuan teknologi jauh melampaui upaya anggota parlemen.

AInstein sendiri yang menjawab apakah teknologi itu sesuatu yang ditakuti.

 "Manusia adalah orang yang menciptakan dan mengendalikan AI, dan terserah kita untuk memastikan bahwa pengembangan dan implementasinya melayani kemajuan umat manusia.

Oleh karena itu kita tidak boleh takut pada AI, melainkan mendekatinya dengan hati-hati dan pertimbangan yang bertanggung jawab."

 

(Menulis Oleh Michele Kambas; Disunting oleh Josie Kao)

Sumber: Reuters

 

 

KOMENTAR