Hama Wereng Duduk Menyerang Tanaman Padi di Banjar, Kalsel

Banjarmasin, Inako –
Puluhan hektar tanaman padi rakyat di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan terancam gagal panen lantaran diserang hama wereng duduk dalam bulan belakangan ini.
Akibatnya, sejumlah petani di kabupaten itu mengeluhkan karena khawatir akan mengalami gagal panen yang berakibat adanya kerugian di pihak petani.
"Serangan hama tanaman yang disebut wereng duduk menyebabkan tanaman padi menguning dan tinggi padi tak maksimal," ujar Burhan yang bertani di lokasi sekitar jaringan pipa PDAM Kecamatan Kertak Hanyar, Sabtu.
Menurut Burhan, areal sawah yang diserang hama wereng duduk antara lain, persawahan petani di Handil Barabai Kecamatan Sungai Tabuk dan Handil Manarap serta di daerah jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih yang masuk wilayah Kabupaten Banjar.

Sejumlah petani di daerah itu, kata Burhan, mulai khawatir dan mengeluh karena mengalami kerugian akibat serangan hama yang menyerang tanaman padi mereka.
"Biasanya, satu borongan sawah setara 35 depa atau meter persegi, produksi padi mencapai 10 blek (20 liter), tetapi karena diserang hama maka hasilnya hanya sekitar lima blek," ungkapnya.
Dijelaskan, serangan hama wereng tersebut terjadi di saat padi mulai berbuah, saat buah padi berisi cairan kemudian bulir padi dihisap hama sehingga isi padi kosong dan tak berisi di saat tua.
"Usai dipanen, bisa dilihat ukuran satu blek berisi padi berbulir dan padi yang tak berisi atau hampa dengan perbandingan 50 persen berisi dan 50 persen lagi hampa sehingga petani rugi, " keluhnya.
Menurut dia, akibat campuran padi yang berisi dan padi hampa itu membuat petani harus melakukan pemilahan dengan peralatan yang masih tradisional dan sering disebut petani setempat "gumbaan".
"Pemilahan menggunakan gumbaan agar terpisah bulir padi yang berisi dan padi hampa. Hal itu cukup menyita waktu disamping hasil panen yang menurun sehingga merugikan petani," ujarnya.
Dikatakan, petani heran mengapa hama wereng hanya menyerang kawasan persawahan mereka karena di kawasan lain yang masih satu kabupaten tak ada serangan hama tanaman tersebut.
Ia mencontohkan di kawasan persawahan di Gudang Hirang, Kecamatan Sungai Tabuk, yang merupakan persawahan tetangga hasilnya masih baik antara 10 hingga 12 blek per borongan.
TAG#Wereng duduk, #Sawah Petani, #Banjar, #Kalsel
190215942

KOMENTAR