Harga Emas Sentuh Rekor Baru di US$3.861,22 per Ons Troi: Rabu (1/10/2025)

Sifi Masdi

Wednesday, 01-10-2025 | 09:29 am

MDN
Ilustrasi emas batangan [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga emas dunia kembali mencetak rekor pada perdagangan Rabu (1/10/2025), seiring meningkatnya permintaan aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian politik Amerika Serikat (AS) serta ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Federal Reserve (The Fed).

 

Melansir Reuters, harga emas spot menguat 0,2% ke level US$3.861,22 per ons troi pada pukul 00.30 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,4% ke posisi US$3.888,80 per ons troi.

 

Sepanjang September 2025, harga emas mencatatkan kenaikan sekitar 12%, menjadi laju bulanan tercepat sejak Agustus 2011. Bahkan sehari sebelumnya, emas sempat menembus level tertinggi sepanjang sejarah di US$3.871,45 per ons troi.

 

Krisis Politik AS

Kenaikan harga emas tidak lepas dari ketidakpastian politik di AS. Gagalnya Senat meloloskan rancangan perpanjangan pendanaan pemerintah pada Selasa (30/9) membuat negeri itu kian dekat dengan shutdown.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (1/10/2025)

Harga Emas Antam Naik Rp12.000 Per Gram: Selasa (30/9/2025)

PT Folago Global Nusantara Tbk. (IRSX) Bidik Film Layar Lebar


 

Situasi kian panas setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menambah pemangkasan tenaga kerja federal. Kondisi ini berpotensi menunda rilis data ketenagakerjaan non-pertanian (non-farm payrolls) yang dijadwalkan Jumat mendatang. Padahal, data tersebut menjadi indikator penting dalam menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed.

 

Sebelumnya, laporan JOLTS menunjukkan pembukaan lapangan kerja di AS pada Agustus hanya tumbuh tipis, sementara tingkat perekrutan justru menurun. Hal ini memperkuat sinyal pelemahan pasar tenaga kerja, yang membuka peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

 

Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan kemungkinan 97% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober, serta 76% peluang pemangkasan lanjutan pada Desember.

 

Permintaan Emas Tinggi

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian, emas semakin menarik di tengah tren suku bunga rendah. Berbeda dengan aset berbunga (yielding assets), emas sebagai aset non-imbreng (non-yielding) justru mendapat keuntungan ketika suku bunga turun.

 

Data terbaru menunjukkan permintaan emas kian meningkat. SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar dunia, melaporkan kepemilikan emas naik 0,11% menjadi 1.012,88 ton pada Selasa (30/9), dari posisi sebelumnya 1.011,73 ton.

 

Selain emas, pergerakan logam mulia lainnya cenderung beragam. Perak spot stabil di level US$46,64 per ons troi, platinum bertahan di US$1.573,76 per ons troi, sementara paladium melemah 0,4% ke US$1.252,25 per ons troi.

 

Disclaimer:

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi.

 

 

 

KOMENTAR