Harga Gandum Melonjak Usai Rusia Membombardir Kota Pelabuhan Ukraina

Binsar

Friday, 21-07-2023 | 10:31 am

MDN
Tiga orang tewas dan sebuah bangunan konsuler China rusak pada Kamis dalam serangan udara malam ketiga berturut-turut di kota-kota pelabuhan Ukraina selatan [ist]

 

Harga gandum langsung naik tidak lama setelah Rusia memporakporandakan kota pelabuhan terbesar di Ukraina yaitu Odesa dan Mykolaiv dengan rudal setiap malam.

Serangan mematikan terjadi hari Kamis, yang mengakibatkan 19 orang terluka di Mykolaiv dan delapan luka-luka serta satu tewas di Odesa.

Gubernur Odes, Oleg Kiper, di instagramnya mengatakan serangan Rusia pada hari Kamis, merusak sebuah bangunan di konsulat Cina terletak di pusat kota Odesa tepat di seberang rel kereta api dari pelabuhan.

Serangan itu terjadi saat Menteri Ekonomi Ukraina, Taras Kachka berada di Cina untuk kunjungan tingkat tinggi pertama ke Ukraina sejak invasi Rusia.

 

 

Menurut Moskow, serangan ke kota pelabuhan itu merupakan balas dendam atas serangan Ukraina di jembatan Rusia ke Krimea pada Senin.

Eskalasi serangan di Laut Hitam mengakibatkan harga gandum berjangka AS naik 1,5 persen pada Kamis dini hari. Harga gandum melonjak 8,5 persen pada hari Rabu, naik satu hari dibandingkan awal invasi Rusia pada Februari 2022.

Ukraina dan Rusia adalah dua negara pengekspor biji-bijian dan bahan makanan lainnya terbesar di dunia. PBB mengatakan menarik puluhan juta ton biji-bijian Ukraina dari pasar akan menyebabkan kekurangan di seluruh dunia.

Tahun lalu, Rusia mengizinkan Ukraina membuka kembali pelabuhannya setelah ditutup pada bulan-bulan awal setelah invasinya ke Ukraina, Februari 2022 lalu. Turki dan PBB mengawasi inspeksi kapal dengan partisipasi Rusia.

 

 

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam pidato televisi malamnya mengatakan bahwa serangan Rusia di pelabuhan Ukraina membuktikan bahwa target mereka bukan hanya Ukraina, dan bukan hanya nyawa rakyat kami.

Pelabuhan-pelabuhan mencatat bahwa pada hari Rabu menampung sekitar satu juta ton biji-bijian. Jumlah itu semestinya dikirimkan ke konsumen di Afrika dan Asia", sebuah terminal yang rusak, yang menampung 60.000 ton ekspor pertanian yang ditujukan untuk pengiriman ke Cina.

 

 

KOMENTAR