Harga Karet di Jambi Anjlok, Penjualan Hewan Kurbanpun Turun

Jambi, Inako

Harga karet, sawit dan getah yang anjlok di Jambi saat ini ternyata berdampak langsung pada penjualan hewan kurban di daerah itu.

Penjual hewan kurban di Jambi Indra Suardi, Selasa menuturkan, tahun ini penjualan hewan kurban di Provinsi Jambi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, karena daya beli masyarakat yang menurun.

“Tahun ini penjualan hewan kurban sedikit menurun dari tahun sebelumnya, faktor ekonomi penyebab utamanya,” katanya.

Dijelaskan Indra, pada tahun 2018 lalu sapi kurban yang dijual mencapai 260 ekor, dan kambing mencapai 160 ekor. Pada tahun 2019 ini, sampai dengan tanggal 6 Agustus sapi yang terjual baru mencapai 197 ekor dan kambing 93 ekor, dari jumlah stok kambing sebanyak 129 ekor.

Menurut Indra, selain harga sawit, karet dan getah yang anjlok, penurunan penjualan hewan kurban juga disebabkan hari raya kurban tahun ini bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.

Meski demkian Indra optimis penjualan hewan qurban tersebut akan meningkat, mengingat masih tersisa beberapa hari ke depan jelang pelaksanaan qurban yang dilakukan setelah pelaksanaan shalat Idul Adha. “Biasanya dekat-dekat hari H penjualan meningkat,” katanya.

Indra juga menjamin kesehatan hewan kurban tahun ini sehingga masyarakat tidak perlu raguk membeli hewan yang dijual.

“Pengecekan yang dilakukan yakni pengecekan secara fisik, selain itu feses hewan qirban juga di cek, karena hewan yang dikurbankan tidak boleh cacat dan harus dalam keadaan sehat,” kata Indra Suardi.

Hewan kurban yang dijual di peternakan miliki Indra Suardi tersebut cukup bervariasi, disesuaikan dengan jenis dan besar kecilnya hewan qurban. Untuk jenis sapi bali, di patok dari harga Rp15 juta sampai dengan Rp21 juta per ekor tergantung besar kecilnya sapi. Sementara itu untuk jenis sapi peranakan seperti sapi semental dan lainnya di patok dari harga Rp30 juta hingga Rp45 juta per ekor.