Harga Kopra di Gorontalo Utara Turun

Harga jual kopra yang diproduksi para petani di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, terus mengalami penurunan, sejak awal tahun 2018.
Kondisi ini membuat para petani di daerah itu mengeluh sebab harga itu dapat berpotensi merugikan para petani kopra di wilayah itu.
salah seorang warga bernama Adam Mohamad (47), misalnya. Petani dan pengelola kopra di Kwandang itu menuturkan, harga kopra turun dari Rp10.000/kg menjadi Rp8.500/kg.
Akan tetapi, lanjut Adam, meski harga turun, para petani kopra tetap semangat walau saat ini Gorontalo masih dilanda hujan yang terus menerus.
"Aktivitas tetap tinggi, meski pengelola harus menghadapi cuaca ekstrim, sebab hujan intensitas tinggi melanda wilayah ini, maka aktivitas penjemuran semakin ditingkatkan dengan cuaca yang tidak menentu," ujarnya, di Gorontalo, Minggu (21/1/2018).
Diakui Adam, kendala yang dihadapi yaitu minimnya sarana dan prasarana penjemuran.
Biasanya kata ia, mereka menumpang di bak-bak penjemuran padi, namun musim penghujan mengharuskan mereka mengantri dengan aktivitas penjemuran padi.
"Kami terpaksa menjemur kopra memanfaatkan ruas jalan aspal yang belum dimanfaatkan, agar komoditas ini bisa kering sempurna," ujar Adam.
Sementara Husain (47) meminta pemerintah daerah mendukung aktivitas tersebut dengan membangun fasilitas pengeringan yang memadai.
"Untuk menjemur kopra, kami membayar buruh seharga Rp150 per kilo gram, namun fasilitas penjemuran cukup terbatas sebab hanya mengandalkan bak-bak penjemuran padi," ujar Husain.
198733010

KOMENTAR