Harga Minyak AS Longsor lebih dari 2 persen akibat Meningkatnya kasus virus Corona

Jakarta, Inako
Harga minyak turun pada Senin, dengan minyak AS turun lebih dari 2 persen, karena lonjakan kasus coronavirus baru di Amerika Serikat meningkatkan kekhawatiran terhadap gelombang kedua virus yang akan membebani laju pemulihan permintaan bahan bakar.
BACA JUGA:
Unilever akan menginvestasikan 1 milyar euro dalam dana perubahan iklim selama 10 tahun
Harga minyak turun pada Senin, dengan minyak AS turun lebih dari 2 persen, karena lonjakan kasus coronavirus baru di Amerika Serikat meningkatkan kekhawatiran terhadap gelombang kedua virus yang akan membebani laju pemulihan permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent turun 66 sen, atau 1,7 persen, pada US $ 38,07 per barel pada 0016 GMT, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 81 sen, atau 2,2 persen, menjadi US $ 35,45 per barel.
BACA JUGA:
Presiden Donald Trump merayakan ulang tahun ke-74, menerima harapan baik dari GOP
"Kekhawatiran tentang kenaikan infeksi COVID-19 baru-baru ini di AS dan 'gelombang kedua' potensial membebani minyak saat ini," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp.
Sementara itu, sebuah panel pemantauan yang dipimpin OPEC akan bertemu pada hari Kamis untuk membahas rekor pengurangan produksi yang sedang berlangsung untuk melihat apakah negara-negara telah memberikan bagian mereka dari pengurangan, tetapi tidak akan membuat keputusan, menurut lima sumber OPEC +.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, telah mengurangi pasokan sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), sekitar 10 persen dari permintaan pra-pandemi, dan sepakat pada awal Juni untuk memperpanjang pemotongan selama sebulan hingga akhir Juli.
Irak, salah satu penghambat kepatuhan terhadap pembatasan, setuju dengan perusahaan minyak utama untuk memangkas produksi minyak lebih lanjut pada Juni, kata pejabat Irak yang bekerja di ladang itu kepada Reuters, Minggu.
Sumber: Reuters
TAG#minyak dunia, #iHSG, #BURSA KOMUDITI, #BURSA MINYAK, #AS, #OPEC, #MINYAK
198732844
KOMENTAR