Hasil Sidak, BPOM Palembang Temukan Takjil Berformalin

Binsar

Friday, 24-05-2019 | 07:22 am

MDN
Ilustrasi Sidak BPOM [ist]

Palembang, Inako –

Wakil Wali Kota Palembang, Sumatera Seletan, Fitrianti Agustinda, menemukan takjil berformalin saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar 26 Ilir bersama

Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang Sumatera Selatan bersama Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda menemukan takjil yang mengandung formalir saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar 26 Ilir, Palembang.

"Sidak kali ini kami masih menemukan dua jenis makanan mengandung formalin yakni rujak mi dan tahu, sangat disayangkan sekali memang, makanan ini terpaksa disita BPOM," kata Fitrianti Agustinda, di Palembang, Kamis.

Agustinda mengaku, pasca penemuan itu, dirinya sangat geram lantaran pihaknya telah melakukan peringatan berulang-ulang terkait bahan berbahaya yang sering dicampurkan para pedagang kedalam takjil yang dijual di pasar.

Selain itu, Pemkot Palembang akan mencari produsen mi dan tahu tersebut, jika masih ditemukan produsen menggunakan formalin pihaknya segera menertibkannya.

Pemerintah, katanya, tidak akan tinggal diam serta terus mengecek pabrik dan pasar takjil maupun pasar modern untuk memastikan makanan olahan tidak mengandung bahan berbahaya.

"Sudah ada 10 produsen tahu dan mi berformalin yang sedang diproses pengadilan, artinya kami selalu tegas dalam urusan pengawasan makanan," lanjutnya.

Sementara Kepala BBPOM Palembang, Hardaningsih, mengatakan selama pemeriksaan sepanjang bulan Ramadhan 1440 Hijriah, rata-rata formalin terkandung dalam rujak mi, sedangkan pempek sejauh ini masih aman.

Pada saat sidak, BPOM Palembang mengambil 11 sampel berupa rujak mi dan berbagai jenis pempek dari beberapa gerai di sentra pempek 26 Ilir, hasilnya empat bungkus rujak mi positif mengandung formalin, sedangkan pempek dinyatakan sehat.

"Pempek masih kategori aman karena para pembuat nampaknya sudah menghindari penggunaan zat berbahaya, mungkin itu dampak dari sertifikasi kesehatan pempek selama ini," kata Hardaningsih.

KOMENTAR