Hasto: Kebijakan Jokowi Selalu Pro Wong Cilik

Jakarta, Inako –
Sekjen DPP PDI Perjuangan yang juga sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN), Jokowi-Kyai Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, menegaskan, semua kebijakan Presiden Jokowi sejak awal pemerintahannya hingga kini selalu berorientasi kepada kepentingan rakyat kecil.
Salah satu contohnya adalah soal keputusan Jokowi membatalkan kenaikan harga premium yang merupakan jenis bahan bakar minyak yang banyak dipakai rakyat kecil.
Kebijakan ini, kata Hasto adalah bukti nyata bahwa Presiden Jokowi memang menempatkan kepentingan rakyat kecil sebagai prioritas dalam kebijakan pembangunan yang ia ambil.
“Politik itu dilihat dari keputusan akhir, bahwa ada dinamika di dalam penetapan harga BBM merupakan hal yang wajar. Keputusan pembatalan harga premium itu menunjukkan bahwa terkait hal strategis, rolenya memang di Presiden,” kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Kamis.
Untuk itu, Hasto juga memberikan apresiasi atas keputusan Presiden Joko Widodo untuk tidak menaikkan harga Premium.
“Premium bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak. Berbeda dengan pertamax yang lebih dikonsumsi oleh mobil-mobil mewah," kata Hasto.
Menurut dia, langkah ini merupakan bauran kebijakan yang sangat tepat dan menunjukkan perhatian utama Presiden Joko Widodo mengutamakan kepentingan rakyat kecil.
Hasto juga menegaskan bahwa pembatalan kenaikan harga premium tersebut senafas dengan watak kepemimpinan Presiden Jokowi yang selalu mendengarkan suara rakyat, ditempat yang paling pelosok sekalipun.
“Tradisi blusukan yang terus dilakukan Pak Jokowi telah membangun kepekaan kepemimpinan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” katanya.
Pada saat bersamaan kebijakan energi Pemerintahan Jokowi menunjukkan arah yang tepat, yang ditandai dengan peningkatan kedaulatan Indonesia di bidang energi.
“Ditinjau dari kebijakan bauran energi (energy mix), maka kehadiran pembangkit listrik tenaga air, termasuk mikrohidro, panas bumi; dan pembangkit tenaga listrik Bayu yang untuk pertama kalinya dibangun di Indonesia dengan kapasitas 75 MW, serta kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang terus dikembangkan menjadi bukti menguatnya kedaulatan di bidang energi,” ungkap Hasto.
Dengan demikian kenaikan harga BBM non subsidi, seperti Pertamax menjadi Rp10.400 per liter dari Rp9.500 dan pembatalan kenaikan harga premium menunjukkan pentingnya aspek keadilan di dalam pengaturan harga terhadap komoditas yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
JK Bicara Ketahanan Fiskal di Pertemuan IMF-Bank Dunia
KPU Larang Lakukan Kampanye di Lembaga Pendidikan dan Pesantren
KOMENTAR