Hati-hati Gunakan Aplikasi FaceApp, Karena Berisiko

Sifi Masdi

Saturday, 20-07-2019 | 09:52 am

MDN
Ilustrasi aplikasi wajah tua FaceApp [ist]

Jakarta, Inako

Media sosial Facebook, Instragram dan Twitter sedang ramai dengan foto-foto wajah tua. Hal ini karena viralnya #AgeChallange, ajakan untuk menggunakan aplikasi wajah tua FaceApp dan mempostingnya di media sosial.

Simak juga Video InaTV jangan lupa "klik Subscribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.

 

Untuk bisa menggunakan aplikasi ini sangat mudah. Tinggal download aplikasi dari Google Play Store atau Apps Store. Aplikasi tersedia secara gratis.

Karena mendownload aplikasi secara gratis, ada satu kekurangan dari hasil foto, muncul watermark di bagian kanan bawah foto bertuliskan FaceApp. Menghilangkannya sebenarnya cukup mudah dengan  mengubah aplikasi FaceApp yang dimiliki ke versi pro.

Berikut cara untuk mengupgrade aplikasi FaceApp ke versi pro:

1. Download dan instal aplikasi FaceApp. Kemudian buka aplikasi dan terima tawaran berlangganan. Untuk berlangganan biayanya US$3.99 per bulan atau setara Rp 55.860 (asumsi US$1 = Rp 14.000).

2. Setelah berlangganan dan memiliki aplikasi FaceApp Pro terbaru, gunakan aplikasi seperti biasa. Tekan tombol kamera yang ada pada bagian tengah layar. 

3. Lalu ambil foto selfie kalian dan tekan tombol 'use' pada bagian bawah. Kemudian akan muncul filter pilihan.

4. Salah satu filter yang ada adalah 'old' yang akan mengubah wajah kalian menjadi lebih tua.

Hati-hati mengdownload aplikasi FaceApp dari situs atau app store pihak ketiga. Pasalnya, Perusahaan Anti virus, Kaspersky mengindentifikasi ada aplikasi palsu yang dirancang untuk menipu pengguna. Pengguna dikelabui agar berpikir itu adalah versi bersertifikat FaceApp tetapi terus menginfeksi perangkat korban dengan modul adware yang disebut MobiDash. Artinya ada bahaya FaceApp palsu.

Setelah aplikasi diunduh dari sumber tidak resmi dan diinstal, itu mensimulasikan kegagalan dan kemudian terhapus. Setelah itu, modul berbahaya dalam aplikasi memasuki perangkat pengguna secara diam-diam dan menampilkan iklan.

Menurut data Kaspersky, sekitar 500 pengguna unik telah menemui masalah dalam dua hari terakhir dengan deteksi pertama muncul pada 7 Juli 2019. Ada hampir 800 modifikasi modul berbeda yang telah diidentifikasi, seperti dikutip dari keterangan resmi Kaspersky, Jumat (19/7/2019).

 

KOMENTAR