Hati-hati, Zizou!

Oleh Tommy Duang, Mahasiswa STF Ledalero, Maumere Flores
Maumere, Inako
Dalam matchday kedua grup A Liga Champions Eropa, Madrid ditahan imbang 2-2 oleh Club Brugge di Santiago Bernabeu. Bermain di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri, Madrid hampir ditaklukkan Club Brugge. Beruntung, sepasang gol Sergio Ramos dan Casemiro menyelamatkan mereka dari kekalahan. Mungkinkah ini pertanda Santiago Bernabeu telah kehilangan keangkerannya?
Di babak pertama, Club Brugge mengejutkan publik tuan rumah dengan menyarangkan dua biji gol ke gawang Courtois. Kedua gol tim tamu dicetak oleh Emanuel Bonaventura Dennis.
Gol pertama menunjukkan rapuhnya pertahanan Madrid kala menghadapi serangan balik, dan juga lemahnya koordinasi dalam memasang perangkap offside.

Percy Tau melepas umpan silang kepada Dennis yang berdiri tanpa kawalan di jantung pertahanan Madrid. Kemudian dengan satu tipuan cantik, Dennis memperdaya Courtois. Baris pertahanan Madrid menyangka Percy Tau berada dalam posisi offside sebelum melepaskan assist. Wasit men-sahkan gol tersebut setelah melihat tayangan VAR. Madrid pun tertinggal 0-1.
Di menit ke-39, Madrid kembali kecolongan. Dennis berhasil mencuri bola di area pertahanan Madrid. Kemudian ia menusuk masuk ke kotak penalti dan menaklukkan Courtois untuk kali kedua.
Setelah turun minum, Madrid bangkit dan mengamuk. Zizou menarik keluar Courtois dan Nacho Fernandez untuk memainkan Areola dan Marcelo. Keputusan itu terbukti tepat. Areola yang lebih bugar ketimbang Courtois berhasil mengamankan gawang dengan sempurna. Aksi gemilangnya terjadi ketika dia memenangkan duel satu lawan satu dengan Dennis yang berambisi mencetak hattrick.
Sementara itu, masuknya Marcelo membuat penyerangan Madrid pun lebih mengalir, variatif dan semakin berbahaya.
Madrid berhasil memperkecil ketertinggalan melalui gol kontroversial Sergio Ramos dengan memanfaatkan umpan silang Benzema. Ramos diduga kuat berada dalam posisi offside sebelum dan ketika menerima umpan Benzema. Akan tetapi gol tersebut tetap terhitung sah dan tidak dianulir kendati wasit telah melihat tayangan VAR.
Setelah gol Sergio Ramos, tuan rumah membombardir pertahanan tim tamu. Akan tertapi karena pertahanan Brugge yang terkoordinasi dengan baik, tembakan-tembakan para pemain Madrid tidak kunjung berbuah gol.
Gol penyeimbang Madrid baru tercipta pada menit ke-85 berkat sundulan Casemiro dengan memanfaatkan tendangan bebas Toni Kroos. Gol tersebut menyelamatkan Madrid dari kekalahan kedua di Liga Champions Eropa musim ini.
Walaupun di enam menit terakhir Club Brugge bermain dengan sepuluh pemain, Madrid tetap tidak mampu menambah pundi-pundi gol mereka. Skor 2-2 tetap bertahan sampai wasit meniupkan peluit panjang.
.jpg)
Hasil imbang ini membuat Madrid menghuni posisi juru kunci grup A dengan satu poin dari dua laga. Sementara Club Brugge menempati tangga kedua dengan dua poin hasil dari dua kali bermain imbang.
Hanya mengoleksi satu poin dari dua laga tentunya merupakan catatan buruk bagi tim sekelas Real Madrid. Ada yang salah dengan tim ini dan Zidane diharapkan untuk segera memperbaiki situasi. Setiap langkah dan keputusan harus diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.
Walaupun tidak mampu mendulang tiga poin di kandang sendiri, Zizou tetap optimis dengan timnya. Masih tersisa beberapa pertandingan di fase grup dan itu akan menjadi ajang pembuktian optimisme pria asal Prancis tersebut.
“Saya tidak cemas. Saya ulangi sekali lagi. Kami menciptakan peluang demi peluang di fase awal, dan yang perlu kami lakukan adalah tampil lebih akurat,” ungkap Zizou.
TAG#Real Madrid, #Liga Champions, #Brugge
190215233
KOMENTAR