Hebat, Tembakau Ternyata Bisa Mengangkat Harkat Hidup Warga Lombok

Mataram, Inako
Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat telah lama dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau terbaik di negeri ini. Data menunjukkan bahwa tembakau Virginia paling banyak dihasilkan dari daerah ini.
Hal itu diakui oleh pengamat pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Mataram Prof H Tajidan.
Menurut Prof Tajidan, perkebunan tembakau Lombok mampu menjadi penopang perekonomian warga setempat.
"Tidak diragukan bahwa komoditas tersebut menjadi penopang penting ekonomi dan dapat memberdayakan serta mengangkat harkat hidup warga Lombok," kata Tajidan, saat menjadi pembicara dalam forum grup diskusi membahas masa depan pertembakauan NTB, di Mataram, Senin (14/10).
Saat ini, kebutuhan tembakau Virginia mencapai 140.000 ton. Sebanyak 100.000 ton atau 70 persen dipenuhi dari impor, sisanya 40.000 ton berasal dari tembakau produksi rakyat. Dan 80 persen dari 40.000 ton itu berasal dari Pulau Lombok.
"Dari 40.000 ton produksi dalam negeri untuk kebutuhan nasional, sekitar 80 persen dihasilkan di Pulau Lombok," ujarnya.
Pengembnagan perkebunan tembakau, kata Tajidan, masuk kategori usaha padat modal dan tenaga kerja.
“Dalam satu hektare luas lahan dibutuhkan dana sekitar Rp50 juta dan tenaga kerja yang terserap selama 5-6 bulan sekitar 500 Hari Kerja Orang (HKO) mencapai ribuan orang,” jelasnya.
Jumlah petani dan pengoven tembakau diperkirakan sebanyak 20.000 orang dan menyerap tenaga kerja sekitar 156.000 orang.
"Perkebunan tembakau di Lombok juga menciptakan peluang kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat di luar usaha pertanian, seperti usaha dagang, jasa angkutan, dan usaha lain," ucap Tajidan.

KOMENTAR