Hoax di WhatsApp Kembali Makan Korban

Sifi Masdi

Wednesday, 05-12-2018 | 13:47 pm

MDN
Ilustrasi hoax di WhatsApp [ist]

Jakarta, Inako

Setelah kasus yang terjadi di India, Brasil, dan Meksiko, hoax yang beredar di WhatsApp kembali memakan korban. Kali ini korban tersebut adalah salah satu negara di Afrika, yaitu Nigeria.

Negara yang berada di sebelah barat Benua Hitam itu akan mengadakan pemilu pada Februari 2019 mendatang. Laporan dari Poynter Institute menyebutkan, warga Nigeria tengah berada dalam ancaman penyebaran hoax dan misinformasi soal partai-partai politik yang beredar lewat WhatsApp.

Berdasarkan laporan tersebut, salah satu contoh konten yang disebar adalah foto tentara Nigeria yang dibunuh oleh kelompok teroris Boko Haram. Setelah diselidiki, gambar tersebut merupakan hasil rekayasa. Aslinya, peristiwa dalam foto tersebut melibatkan tentara Kenya di Somalia.

Selain itu, salah satu calon presiden dalam pemilu tersebut, Atiku Abubakar, juga ikut terseret. Ia disebut tidak dibolehkan masuk ke Amerika Serikat karena dituduh melakukan korupsi, seperti yang dilansir dari The Next Web, Selasa (4/12/2018).

Penyebaran hoax ini juga didukung dengan perilaku dari warga Nigeria itu sendiri. Sebuah survei menunjukkan bahwa sekitar 28% warga Nigeria terindikasi menyebar informasi yang diketahui adalah berita palsu.

Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Brasil. Momennya pun juga sama, yaitu jelang berlangsungnya pemilihan umum di negeri penghasil kopi tersebut.

Sedangkan di India, puluhan orang dinyatakan meninggal akibat provokasi yang dilakukan lewat pesan berantai melalui platform milik Facebook tersebut. Mereka adalah korban tuduhan tak beralasan yang dihajar habis massa.

Kebanyakan, massa termakan isi pesan berantai yang menyatakan ada sindikat penculik anak yang sedang beroperasi. Dari situ, jika ada orang yang tampak mencurigakan sedang berada di dekat anak-anak, maka akan langsung dihabisi.

KOMENTAR