Honda CR-V Dikepung Pesaing dari China, Tampang Seperti Pajero Sport

Sifi Masdi

Monday, 15-07-2019 | 10:06 am

MDN
Honda CR-V turbo [ist]

Jakarta, Inako

Persaingan mobil SUV di Indonesia semakin ketat. Tak cuma dari pabrikan Jepang, mobil asal China juga meramaikan segmen SUV ini.

Di segmen SUV misalnya ada Honda CR-V turbo yang dikepung dua penantang merek China DFSK Glory 580 dan Wuling Almaz. Ketiganya diketahui sama-sama mengusung mesin berkapasitas 1.500cc dengan tenaga turbo. Manakah yang terlaris?

Mengutip data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari hingga Mei 2019, Honda CR-V masih yang teratas.

Distribusi Honda CR-V turbo dalam kurun waktu lima bulan mencapai 2.867 unit. Honda CR-V turbo unggul tipis dari sang pendatang baru Wuling Almaz 2.723 unit. 

DFSK Glory 580 [ist]

 

Sementara DFSK Glory 580 berada di tempat ketiga dengan 263 unit. Padahal dari segi varian, DFSK Glory memiliki model yang paling banyak. Ada tiga model DFSK Glory 580 yang ditawarkan masyarakat Indonesia. 

Sedangkan Honda CR-V turbo hanya memiliki dua varian dan Wuling Almaz satu varian berkapasitas lima penumpang. Bicara harga, Honda CR-V turbo jadi yang termahal di antara ketiganya. 

Honda CR-V turbo paling murah dibanderol Rp 478,5 juta sementara yang paling mahalnya mencapai Rp 518,5 juta. DFSK Glory 580 dibanderol Rp 282-308 juta OTR Jakarta. 

Wuling membanderol Almaz seharga Rp 318,8 juta di Jakarta. Wuling sendiri tengah menyiapkan amunisi baru yang bakal dirilis di ajang GIIAS 2019 pekan depan. 

Wuling Almaz yang sebelumnya hanya mampu memuat lima orang penumpang, kini bisa menampung tujuh orang di dalam mobil. Namun Wuling masih merahasiakan banderolan harga Almaz. 

Kehadiran Wuling Almaz 7-seater tentunya membuat persaingan di segmen SUV bermesin 1.500cc turbo makin seru.

Dalam setahun terakhir berdasarkan data distribusi wholesales (dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari-Mei 2019, pengiriman Sienta belum juga pulih. Toyota tercatat hanya mengirimkan 371 unit Sienta dalam kurun waktu lima bulan pertama tahun 2019. Angka itu menurun cukup drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama dua tahun sebelumnya.

Pada Januari-Mei 2017, Toyota masih mampu mengirimkan 7.734 unit. Kemudian periode yang sama setahun setelahnya angkanya langsung merosot menjadi 1.818 unit. 

Wuling Almaz 7-seater [ist]

 

Menurunnya penjualan Sienta di dalam negeri tak diikuti angka ekspornya. Sienta produksi pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang masih cukup diminati di beberapa negara tetangga. Dalam data ekspor Gaikindo pada periode Januari-Mei 2019, TMMIN masih mampu mengirimkan 2.047 unit Sienta ke Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Dibandingkan penjualan dalam negeri, Sienta justru lebih laris di negeri orang.


 

KOMENTAR