Hujan Deras Ganggu Pasokan Sayur ke Kota Kendari

Hujan deras yang mengguyur daerah Sulawesi Tangah dalam minggu terakhir mengakibatkan produksi sayur mayur di sejumlah wilayah di Sulteng terganggu sehingga berpengaruh pada harga jual di pasar sayur di Kota Kendari.
Pantauan di pasar induk Baruga, Kendari, Rabu, menunjukkan harga sayuran produk lokal seperti bayam, kangkung cabut, kacang panjang, teron, kopi gandung, tomat buah dan daun kelor rata-rata naik antara Rp 250 hingga Rp 500 per ikat.
"Beberapa hari ini, produk sayuran tersebut kurang di pasaran sehingga mengalami kenaikan. Apalagi bayam, kangkung dan terong alami genangan air di lokasi perkebunan petani akibat hujan yang berkepanjangan," ujar Ujang (40) penjual sayur goncengan yang setiap hari berjualan di sejumlah perumahan.
Ujang mengatakan, sayuran lokal yang juga dibeli dari pedagang pengumpul, kemudian disortir ulang untuk mendapatkan sedikit keuntungan dari selisih pembelian dan penjualan.
Ia mengatakan, alasan dilakukan sortir ulang dari beberapa sayuran itu karena biasanya dalam pembelian itu ada yang sudah tidak segar (layu) sehingga harus dipisahkan sebelum dijual ke tingkat konsumen.Harga sayur bayam, kacang panjang dan kangkung yang biasanya Rp5.000 per ikat kini naik hingga Rp5.500 per ikat.
Sementara sayuran produk antarpulau seperti kentang, wortel, kol dan buncis, umumnya masih stabil yakni pada kisaran antara Rp10.500 hingga Rp12.500 per kilogram.
Khusus cabe mereh, berdasarkan data dari Dinas Perindag Sultra yang melakukan pemantauan dan pencatatan harga setiap hari masih berkisar antara Rp30.000 per kilog untuk cabe merah keriting dan Rp38.000 per kilogram untuk cabe besar dan Rp31.500 per kilogram untuk cabe rawit.
TAG#Sultra, #Pasokan Sayur, #Kota Keondari
190215542
KOMENTAR