Hulu Sungai Barito Surut, Kapal Bertonase Besar Sulit Lewat

Binsar

Saturday, 14-07-2018 | 09:40 am

MDN
Kapal Tongkang melewati Sungai Sungai Barito, Kalteng [ist]

Muara Teweh, Inako – 

Sejumlah kapal dan tongkang bertonase besar mengalami kesulitan berlayar melalui Hulu Sungai Barito, di Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya, Kalimantan Tengah, lantaran air sungai itu kembali surut, akibat musim kemarau yang melanda wilayah itu dalam sebulan terakhir.

Angkutan angkutan kapal dan tongkang bermuatan batu bara bertonase besar tidak bisa berlayar sejak hari ini Jumat (13/7," kata Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh pada Dinas Perhubungan Barito Utara, Muhammad Nurdin melalui petugas pelabuhan Syamsu Rizal di Muara Teweh, Jumat.

Sejumlah kapal tarik atau tunda (tugboat) dan tongkang yang sebelumnya berlayar ke hulu maupun hilir pada saat debit air Sungai Barito naik, kini terpaksa bersandar di beberapa tempat.

Ketinggian air Sungai Barito pada skala tinggi air (STA) Muara Teweh pada Jumat pagi di angka 4.50 meter yang menunjukkan angka tidak aman bagi pelayaran kapal bertonase besar.
"Saat ini tongkang kosong masih bisa berlayar ke hulu, sedangkan tongkang bermuatan batu bara sudah tidak bisa sehingga mereka bersandar di kawasan hutan pinggiran Sungai Barito," katanya.

Kondisi air sungai sepanjang 900 kilometer yang hulunya berada di wilayah Kabupaten Murung Raya dan mengalir ke wilayah selatan di Kalimantan Selatan itu, sekarang sulit diramalkan.

Ia menjelaskan meski saat ini hujan masih turun, kenyataannya debit air Sungai Barito turun dan kalau di wilayah hulu hujan maka air kembali naik.

 

KOMENTAR