IKI Diharapkan Bisa Memperluas Pelayanan Ke Wilayah Timur Indonesia

Jakarta, Inako

Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) diharapkan bisa memperluas pelayanannya ke wilayah timur Indonesia.

Sejauh ini, IKI telah hadir di sejum daerah di jabodetabek dan Jawa Barat. Sebagaimana diketahui, lembaga ini membantu pengurusan dokumen kependudukan anak-anak penghuni panti asuhan. Salah satunya adalah Panti Asuhan Grya Asih di Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

Di panti tersebut terdapat sejumlah anak yang sejak lahir belum memiliki dokumen kewarganegaraan seperti kartu tanda penduduk (KTP).

Salah satunya adalah Yesaya yang kini sudah berusia 23 tahun. Selain Yesaya, IKI juga membantu penguruan KK dari Elia Vicky (15) dan Elisa Agung (13) yang sudah dianggap sebagai saudara Yesaya.

Dilansir dari iki.or.id, dikisahkan bahwa sejak bayi, Yesaya dan kedua ‘saudara’-nya itu diasuh di salah satu panti dan disekolahkan di SD Pakulonan II, dan SMP PGRI 396 Kelapa Dua, Tangerang Banten.

Akan tetapi, pada bulan Februari 2014, panti tersebut ditutup sehingga ketiga saudara itu dititipkan di Panti Grya Asih, Cempaka Putih Barat yang didirikan Ibu Pandoyo dan Romo Hendra Suteja, SJ tahun 1996.

Panti Grya Asih menampung sebanyak 45 anak yatim.

Di panti ini, Yesana yang kini sudah berada di semester VI Fakultas Sistem Informasi Universitas Jayakarta, Jakarta itu, dipercayakan pihak panti untuk mengurus kartu keluarga ke-45 anak panti lainnya.

Saat ini, kepengurusan dokumen kependudukan Yesaya dan ‘adik adik’nya di panti asuhan Griya Asih sedang dibantu dan difasilitasi oleh Yayasan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Propinsi DKI Jakarta.

Harapannya, IKI juga bisa bekiprah lebih luas di sejumlah panti asuhan lainnya di sejumlah daerah di Indoensia, sebab banyak penghuni panti yang hingga saat ini belum memiliki dokumen kewarganegaraan seperi Yesaya dan teman-temannya.