Indonesia Menerima Bantuan Alat Medis dari Yayasan Amal Taiwan

Johanes

Monday, 20-04-2020 | 20:25 pm

MDN
Indonesia menerima bantuan alat medis dari yayasan amal Taiwan

Jakarta, Inako

Kementerian Kemaritiman dan Investasi mewakili pemerintah RI Senin siang (20/4) menerima bantuan berupa  15 buah ventilator dari sebuah yayasan amal Taiwan. 

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Purbaya Yudhi Sadewa berharap bantuan ini bisa mengurangi beban pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19.

BACA JUGA: Kasus Baru, Tiga Dokter Terkonfirmasi Positif Terpapar Covid-19

"Saya bersyukur atas bantuan yang diberikan ini semoga bisa membantu kita di masa yang sulit ini. Ini adalah wujud dari kepedulian masyarakat global dalam menghadapi wabah Covid-19 saat ini. Bantuan ini penyalurannya akan dilakukan oleh BNPB." katanya. 

Dalam suratnya, Yayasan Amal Ishihara (Ishihara Charity Foundation) yang berlokasi di Taiwan, menyatakan bantuan ini merupakan wujud persahabatan dan rasa  prihatinnya atas apa yang sedang terjadi di Indonesia. 

BACA JUGA: 4 Hari Pencarian, Pencari Ikan Asal Kendal Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

BACA JUGA: Pulang Dari Ijtima Ulama Di Goa, Empat Warga Pemalang Dinyatakan Sehat

BACA JUGA: Ganjar Minta Peserta Ijtima Ulama Gowa Asal Jateng Laporkan Diri

 
Yayasan ini secara keseluruhan mengirimkan 15 set ventilator, 140,000 set APD, 20,000 alat pelindung wajah dan masker medis sebanyak 300,000 buah. Menurut Yayasan tersebut bantuan medis yang dikirimkan dalam dua gelombang tersebut adalah produk produk kualitas terbaik karena menurut mereka, cara terbaik untuk membantu Indonesia saat ini adalah dengan memberi perlindungan terbaik bagi para tenaga medis. 
 
"Saya berharap bantuan-bantuan ini bisa melindungi para tenaga medis dalam menjalankan tugas nya dalam merawat para pasien yang terinfeksi virus ini. Bantuan-bantuan ini selanjutnya akan disalurkan oleh BNPB diantaranya untuk provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Universitas Gajah Mada, BUMN dan BNPB," kata Deputi Purbaya. 

Taiwan menerima tanggapan  positif dalam penanganan wabah Covid-19. Pemimpin Taiwan, Tsa Ing-wen mengambil langkah responsif pada awal merebaknya wabah ini di negara tersebut dengan membatasi masuknya orang ke negara itu, melarang ekspor dan membatasi harga masker, penggunaan teknologi modern dalam mengawasi orang yang terinfeksi, serta mendirikan fasilitas pengujian COVID-19 di Pusat Kendali Pencegahan Penyakit (CDC) dan delapan rumah sakit. 

Jumlah orang terinfeksi di Taiwan adalah 395, 6 pasien meninggal dan 166 sembuh. CDC mengumumkan tidak ada kasus baru sejak 9 Maret 2020.

KOMENTAR