Indramayu, Pemimpin dan Partai Politik

Oleh. : Adlan Daie
Wakil Sekretaris PWNU , Jawa Barat

Indramayu, Inako

Michael H. Hart, penulis buku terkenal berjudul "The 100 : A Ranking Of The Most Infuential Persons In History" (1978), buku tentang seratus tokoh berpengaruh dalam sejarah menempatkan Nabi Muhamad SAW sebagai "the most infulencer', tokoh pemimpin rangking pertama paling berpengaruh dalam sejarah peradaban. Point powernya yang luar biasa berpengaruh dan berdampak besar bagi pencerahan peradahan umat manusia adalah sisi integritas personalnya, yakni "Ash shiddiq", jujur dan "Amanah", terpercaya dan akuntabel kepada umat yang dipimpinnya.

Simak video InaTV jangan Lupa "Klik Subscribe and Like" untuk NKRI Hebat.

Dalam sistem politik demokratis, tanggung jawab seleksi dan proses melahirkan pemimpin yang siddiq dan amanah, jujur, akuntabel dan dapat dipercaya  terletak di tangan partai  politik sebagai pemegang mandat untuk mengartikulasikan representasi suara publik untuk kepentingan maslahat publik (li maslahatil 'ammah).

Partai politik sebagai representasi suara publik tidak boleh seenaknya menentukan calon bupati hanya dengan variabel elektabitas dan ukuran 'isi tas'. Tokoh berpengaruh terhadap partai politik tidak boleh bertangan besi memutuskan calon bupati hanya dengan pertimbangan untuk memproteksi kepentingan dan mengendalikan jalannya pemerintahan di tangan politiknya.

Terlalu besar resiko yang ditangggung rakyat jika calon bupati yang disodorkan.partai politik berpotensi terdampak lanjutan proses kasus OTT KPK.Terlalu mahal ongkos yang harus dibayar rakyat jika calon bupati yang dicalonkan rendah integritas personalnya, problematis sisi moralitasnya, narasi politiknya tidak mencerahkan dan hanya pandai memanipulasi diri dengan pencitraan di ruang publik yang paradoks dengan kenyataan.

Kasus OTT KPK yang menjerat bupati dan sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Indramayu, sejumlah pejabat pelaksana teknis, broker swasta dan rekanan jaringan logistik penguasa haruslah menjadi momentum bersama dan pelajaran berharga untuk cukup sekali dan tidak  terulang kembali. Kasus OTT KPK di atas tidak hanya merugikan partai pengusung dan meruntuhkan martabat pelakunya melainkan lebih jauh merusak dan menindih perasaan jutaan rakyat yang dipimpinnya. Hanya mentalitas sejenis binatang keledailah yang terantuk dua kali di lubang kasus yang sama.

Partai politik dalam konteks kontestasi Pilkada Indramayu 2020 harus mampu menghadirkan calon Bupati Indramayu yang clear dari beban masa lalu dan kemungkinan masa depan mudah terpapar virus korupsi politik. Partai politik harus menghadirkan kepemimpinan politik yang "manutun bil maslahah" , mendedikasikan diri untuk kepentingan menjaga agama dan tata kelola urusan-urusan bernegara dan bermasyarakat (baca: kitab Al Ahkam Al Sulthoniyah)

Partai politik harus hadir ibarat hulu sungai mengalirkan air bersih dan bening ke hilir-hilir membasahi ruang hati publik yang acapkali tanpa dosa terdampak infeksi air kotor politik akibat kealpaan partai politik mendorong calon bupati yang tidak siddiq dan amanah,  hanya sekedar pertimbangan tukar tambah kepentingan politik yang rakus dan membuaya darat.

Saatnya partai politik baik dari poros petahana maupun poros oposisi politik untuk menghadiahkan rakyat calon pemimpin yang  siddiq dan amanah, jujur sejak dalam pikiran, perkataan hingga tindak laku perbuatan dan kebijakan politiknya. Amanah dan bertanggungjawab bukan saja pada partai pengusungnya dan relawan pendukungnya melainkan terhadap seluruh tumpah darah rakyat Indramayu.

Pemimpin politik hari ini bergeraklah betapa rakyat Indramayu yang menitipkan mandat suaranya hingga kini masih sangat rentan kesehatannya, rendah pendidikannya dan lemah daya belinya, terbelakang dari peta rakyat Jawa Barat secara umum. Kesanalah seharusnya partai politik digerakkan untuk menghentikan langgam retorika pejabat yang khianat berjanji, kosong tanpa arti dan jauh dari bukti kecuali semangat mengemis-ngemis minta dipuja-puji.

Semoga bermanfaat.