Ini 5 Fakta Menarik Kali Item Sebelum Diambilalih Pemerintah Pusat

Jakarta, Inako
Kali Item mendadak jadi sorotan saat pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutupi kali tersebut dengan menggunakan kain waring atau jaring-jaring berbahan nilon sebelum dibenahi oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Keputusan tersebut diambil lantaran Kali Item berdekatan dengan Wisma Atlet yang akan digunakan oleh para atlet peserta Asian Games 2018. Indonesia memang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang akan digelar pada 18 Agustus 2018 hingga 2 September 2018.
1. Warna air kali hitam dan bau
Kali Item yang terletak di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat ditutupi kain waring karena air kali tersebut bewarna hitam dan terkadang menimbulkan bau tak sedap.
Pemasangan jaring-jaring berbahan nilon menjadi salah satu cara Pemprov DKI dalam mengatasi buruknya rupa Kali Item sebelum menerima para atlet Asian Games 2018 dari mancanegara yang akan menginap di Wisma Atlet.
Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa ia dan Anies Baswedan tidak mau ambil resiko jika Kali Item dibiarkan begitu saja.
"Kali Item ini kadang-kadang semriwing kadang-kadang enggak. Kita enggak mau ambil risiko. Inasgoc dan Inapgoc bersurat, Pak Gubernur dan saya mengambil inisiatif untuk mengurangi risiko tiba-tiba semriwing," ujar Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (19/7/2018).

2. Sempat dilakukan penjernihan
Sandiaga mengatakan, proses penjernihan Kali Item sampai sekarang masih dilakukan, sembari menutup dengan kain waring."Karena ini kan enggak hanya buat Asian Games, tapi juga buat Asian Para Games juga dan seterusnya," kata Sandiaga.
Sementara itu, Kasubbag Kepegawaian Dinas Sumber Daya Air, Supriyono, menambahkan, kotornya Kali Item mesti ditutupi karena dapat terlihat langsung oleh para atlet yang menginap di Wisma Atlet.
"Fungsinya untuk menambah keindahan sehingga kali yang airnya item itu tidak terlihat langsung oleh para atlet internasional. Ini jadi untuk mempercantik lah," ujar Supriyono.
Demi terlihat lebih menarik dan tidak tampak jorok, jaring-jaring itu yang membentang sepanjang 689 meter mulai dari Jembatan Mato hingga Jembatan Jubilee School akan dilengkapi dengan tanaman hias serta lampu-lampu.
3. Anies Sebut kali Item warisan
Gubernur DKI Jakarta, ANies Baswedan menyebut wajah Kali Item yang hitam, kotor, dan bau itu sudah muncul bertahun-tahun.
Anies menyebut Kali Item itu sebagai warisan dari pemerintahan sebelum-sebelumnya. "Jika yang mengelola Jakarta dulu memperhatikan ini, kita enggak punya warisan Kali Item. Ini karena (Kali Item) dulu enggak diperhatikan, jadi kita punya warisan Kali Item," ujar Anies kepada media di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018).
Anies menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya menerima warisan tersebut dan akan memperhatikan kondisi Kali Item. Pemprov DKI kini melakukan berbagai cara untuk mengubah wajah kali tersebut.
"Ketika sekarang diperhatikan, ramai pula. Sekarang saya sampaikan kepada semua, coba dulu dibereskan, kita enggak punya warisan masalah ini. Nah, sekarang kenyataannya ada itu, sekarang kita bereskan," keluh Anies.
4. Kali Item disorot media Internasional
Salah satu media asing yang menyoroti Kali Item yakni Channel News Asia. Media tersebut membuat berita mengenai Kali Item dengan judul "Jakarta covers up 'stinky, toxic' river near Asian Games village".
Anies Baswedan mengatakan, pemberitaan di media asing tentang Jakarta mengikuti pemberitaan-pemberitaan di media nasional.
Dia mengemukakan hal itu saat dimintai komentar soal media asing yang menyoroti persiapan Asian Games oleh Pemprov DKI Jakarta, khususnya soal Kali Item di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Tentu (Kali Item diberitakan media asing), karena diberitakan oleh media nasional. Jadi, media internasional itu hanya mengambil dari media lokal," kata Anies di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018).
Anies menyampaikan, media nasional punya pilihan untuk memberitakan sisi apa pun soal Asian Games dan Indonesia. Pilihan media-media nasional, kata Anies, nantinya akan diikuti oleh media internasional.
"Bila teman-teman (media nasional) mengambil sisi suram, maka itulah yang akan diikuti, diambil oleh media internasional juga," ujarnya.

5. Habiskan anggaran 580 juta rupiah
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa anggaran sebesar 580 juta rupiah digunakan untuk menutupi Kali Item dengan kain waring. Anggaran tersebut dibelanjakan sebanyak tiga sesi.
Sesi pertama dibelanjakan untuk pemasangannya sepanjang 240 meter dengan anggaran Rp 192.232.000. Kemudian segmen kedua juga sebesar Rp 192.000.000 untuk ukuran yang sama.
Selain itu, segmen ketiga sebesar Rp 196.369.000 untuk pemasangan waring sepanjang 246 meter."Kali item total pagu anggaran Rp 580.833.000 terbagi tiga segmen," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/7/2018).\
Setelah Gubenur DKI tidak mampu membenahi Kali Item, maka pemerintah pusat melalui Kementerian PURI langsung mengambil alih proses pembersihan Kali Item.
Menurut Staf khusus Kementerian PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali, pengambilalihan itu tidak melompati kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, karena memiliki dasar hukum.
"Kali Item di bawah Pemprov DKI, tapi kemudian kami ambil alih karena tidak ada kemajuan. Pengambilalihan itu tentu saja ada dasar hukumnya karena Jakarta ini kan Ibukota sehingga memiliki kekhususan dalam penanganannya," kata Firdaus.
TAG#Kementerian PUPR, #Kali Item, #Anies Baswedan, #Jaring, #Kain Waring, #Polemik
190215670
KOMENTAR