Ini Alasan PVMBG  Larang Nelayan Dekati Kawasan Gunung Anak Krakatau

Sifi Masdi

Monday, 04-03-2019 | 16:44 pm

MDN
Gunung Anak Krakatau [ist]

Jakarta, Inako

Pusat Vulkanonolgi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan peringatan kepada nelayan untuk tetap waspada dan tidak mendekat ke kawasan Gunung Anak Krakatau karena aktivitas kegempaan di gunung itu kembali cukup aktif sejak akhir Februari 2019.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang semula sempat mengalami penurunan kini kembali terlihat mengalami aktivitas kegempaan, bahkan dalam beberapa hari di akhir Februari 2019, aktivitas kegempaan di Gunung Anak Krakatau teramati cukup aktif.

Deni Mardiono, Petugas di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau,  Pasauran Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, mengatakan, masyarakat yang melakukan aktivitas di laut harus memperhatikan jarak batas aman dari Anak Krakatau, mengingat aktivitas kegempaan yang sewaktu-waktu disertai letusan, dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan.

"Karena Gunung Anak Krakatau ini masih aktif mengalami kegempaan yang sesekali disertai letusan, kami minta supaya warga yang beraktivitas di laut tetap waspada, untuk memperhatikan jarak aman, tetap menjauh di radius lima kilometer dari pusat kawah, ini demi keselamatan," katanya, Minggu (3/3/2019).

Dalam beberapa hari terakhir aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau sempat terekam mengalami peningkatan. Pada 23 Februari Gunung Anak Krakatau teramati mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 500 meter dari permukaan laut. Pada 26 Februari terjadi dua kali hembusan asap putih, gempa vulkanik dalam sebanyak enam kali, gempa tektonik lokal sebanyak satu kali.

Sedangkan pada 28 Februari, Gunung Anak Krakatau teramati mengalami 18 kali kegempaan vulkanik dalam, 9 kali gempa tektonik lokal dan dua kali gempa tektonik jauh.

KOMENTAR