Ini Cara Mengatasi Kebohongan Pada Anak

Jakarta, Inako –
Menurut para ahli, fenomena berbohong merupakan bagian dari perkembangan anak yang normal. Namun, meski dianggap normal, orangtua dan guru harus mengajarkan anak untuk selalu jujur apapun risikonya.
Untuk mengatasi kebiasaan berbohong anak, hindari memberi hukuman yang berat atau berlebihan pada anak yang ketahuan berbohong. Ajak anak berdiskusi tentang sesuatu yang baik dan buruk. Ajak pula anak berdiskusi bagaimana mengendalikan emosinya dan menjaga sopan santun juga moralnya. Minta anak untuk mengatakan segala sesuatu secara jujur meski itu akan menyakitinya dan menyakiti orang di sekitarnya.
Orang menganggap kebiasaan berbohong hanya dilakukan orang dewasa. Namun, faktanya menunjukkan bahwa kebiasaan itu juga kerap dilakukan anak-anak, baik kepada orang tua mereka maupun kepada orang lain. Mengapa anak berbohong, apakah kebiasaan anak ini normal dan bagaimana cara mengatasinya?
Laman parenting.com, coba menjawab sederetan pertanyaan di atas secara singkat. Ada banyak alasan kenapa anak berbohong. Pada anak usia sekolah (AUS), anak berbohong karena ingin membela diri, mendapatkan sesuatu yang ia inginkan, mendapat pujian dari orang yang disuka atau dikagumi, menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan, menghindari hukuman dan rasa takut.
Mengenai kebohongan yang dilakukan anak, umumnya ini dilakukan anak sejak usia prasekolah yakni antara usia dua sampai empat tahun. Dari perspektif psikologi perkembangan, anak yang berbohong berarti anak mulai menggunakan pikiran mereka.
Ini sebenarnya bukan perkara yang perlu dicemaskan atau dikhawatirkan secara belebih, namun orangtua tetap harus memberi nasehat terbaik pada anak bahwa berbohong adalah perbuatan yang tidak dibenarkan.
TAG#Berbohong, #anak, #cara mengatasi anak berbohong
190232173
KOMENTAR