Ini Dia, Cara Unik Warga Perbatasan Papua Merayakan Natal dan Tahun Baru

Jayapura, Inako –
Setiap kelompok masyarakat selalu mempunyai cara yang unik dalam memeriahkan perayaan Natal dan Tahun Baru. Seperti yang dilakukan warga perbatasan RI-Papua Nugini di Kompleks Lounching, Skouw-Wutung, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, ini misalnya. Mereka Memeriahkan perayaan Natal dengan menggelar tradisi bakar batu bersama.
Acara bakar batu tersebut dihadiri oleh warga, satuan tugas pengamanan perbatasan Yonif PR 328/DGH dan aparat kepolisian yang bertugas di daerah itu.
Menurut tokoh adat Lounching, Stanis Tanfa Cilong, selain memeriahkan perayaan Natal dan Tahun Baru, tujuan acara bakar batu adalah untuk mempererat hubungan antara masyarakat dengan aparat TNI dan Polri yang bertugas di wilayah mereka.
"Tujuan diadakannya kegiatan ini selain merayakan Natal dan Tahun Baru juga untuk mempererat hubungan antara masyarakat bersama dengan aparat TNI dan Polri," katanya, di Jayapura, Rabu.
Stanis menambahkan, acara itu tidak hanya untuk umat Kristiani, namun juga terbuka bagi warga beragama Islam, Hindu, Buddha dan Katolik yang ingin menghadiri.
"Ini kegiatan bersama warga yang melibatkan aparat negara. Tidak ada perbedaan antara masyarakat asli dengan masyarakat pendatang dan juga tidak membeda-bedakan agama. Semua masyarakat menjadi satu dan berbaur dalam kegiatan adat bakar batu ini," katanya.
Pasiter Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif PR 328/DGH Lettu Inf Rahman NW mendukung kegiatan warga tersebut, yang dihadiri oleh para kepala kampung dam pemuka agama di daerah perbatasan.
KOMENTAR