Ini Respon Bambang Susanto Terkait Kekhawatiran IKN Jadi ‘Ghost City’

Jakarta, Inako
Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susanto menjawab berbagai kekhawatiran tentang adanya ibu kota negara baru yang menjadi ghost city seperti Ghots di Naypidaw, Myammar.

Bambang merasa keterlibatan terhadap partisipasi masyarakat sejak awal dapat menghindari IKN dari sebutan kota hantu, seperti memberikan ruang aspirasi bagi warga tentang bagaimaa IKN akan dibangun.
“Saya kira kita ingin agar masyarakat terlibat di awal. Memberikan ruang bagi mereka untuk mengungkapkan aspirasinya dalam pembangunan kota ini,” tegas Bambang, Jumat (11/3).
Ia menambahkan, pembangunan IKN tak melulu soal infrastruktur atau bangunan saja tetapi juga terkait dengan kependudukan dan kehangatan kota tersebut.
Dirinya pun mengklaim pernah membangun ibu kota beberapa negara lewat Asian Development Bank (ADB). Saat itu ia menjabat sebagai Vice-Predisent for Knowledge Management and Sustainable Development.
“Rencana IKN perlu pemanfaatan, karena menawarkan program vokasi utuk reskilling dan upskilling SDM. Kemudian pilot project membuat kawasan usaha untuk jadi pedagang sukses atau pengusaha,” imbuh Bambang. (Rossy)
KOMENTAR