Ini Strategi Pertamina di 2020, Siap Storage Biodiesel

Sifi Masdi

Monday, 03-02-2020 | 12:00 pm

MDN
Ilustrasi B30 [ist]

Jakarta, Inako

Dalam rangka untuk menekan impor minyak dan gas (Migas) pemerintah telah mengambil keputusan untuk mulai menerapkan B30 atau biodisel 30% pada tahun 2020 ini. Kebijakan akan terjadi penghematan impor sekitar Rp 43,8 triliun.

Pelaksanaan teknis penerakan B30 ini diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina, termasuk teknik pelaksanaan dan persiapan gudang penyimpanan (penimbunan) atau storage. Terkait dengan kebijakan ini, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, mengatakan pihaknya akan mengembangkan storage di beberapa lokasi. Langkah, tuturnya, sejalan dengan peningkatan penyaluran B30 pada tahun 2020 ini yang mencapai 8,38 juta kiloliter.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.

 

"Pengembangan storage di tiga lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yaitu Tanjung Uban, Teluk Kabung dan Tanjung Gerem," jelas Fajriyah kepada wartawan, Minggu (2/2/2020).

Menurut Fajriyah, sepanjang 2019 lalu, Pertamina menyiapkan 29 titik storage untuk pencampuran B30 yang kemudian disalurkan ke TBBM di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, Pertamina memiliki 114 TBBM dan seluruh TBBM telah memiliki storage untuk pencampuran B30.

Berdasarkan data Pertamina, Penyaluran biodiesel pada 2018 tercatat sebanyak 3,20 juta kl. Angka ini kemudian meningkat menjadi 5,59 juta kl pada tahun lalu.

Fajriyah menjelaskan, di tengah sejumlah upaya pengembangan penampung biodiesel, Pertamina juga akan mengembangkan kilang hijau pada Kilang Plaju. "Nilai investasi sekitar US$ 600 juta dan ini terbuka kerjasama investasi dengan perusahaan lokal," jelas Fajriyah.

 

TAG#Pertamina, #Biodiesel, #B30

198733136

KOMENTAR