Intelijen Temukan Uang Melimpah di Rumah Mantan Presiden Sudan

Binsar

Monday, 22-04-2019 | 06:27 am

MDN
Intelijen Temukan Uang Melimpah di Rumah Mantan Presiden Sudan [ist]

Khartoum, Inako –

Aparat intelijen militer Sudan menemukan uang dalam jumlah melimpah di rumah presiden terguling Sudan al-Bashir saat aparat negara itu melakukan penggeledahan di rumah tersebut beberapa waktu lalu.

Dilaporkan, dalam penggeledahan itu ditemukan koper-koper berisi uang yang melimpah dalam berbagai jenis mata uang.

Temuan itu membuat jaksa penuntut umum Sudan menyelidiki al-Bashir atas tuduhan pencucian uang. Sumber pengadilan setempat mengungkap pembukaan penyelidikan itu kepada Reuters.

Sumber pengadilan mengatakan penggeledahan rumah al-Bashir oleh intelijen militer terjadi pada hari Sabtu. Sejumlah koper ditemukan memuat uang tunai dolar Amerika Serikat lebih dari USD351.000, uang tunai euro sebanyak €6 juta (USD6,75 juta), dan uang tunai pound Sudan sebesar 5 juta (USD104.837).

"Kepala jaksa penuntut umum ...memerintahkan (mantan) presiden ditahan dan dengan cepat mempertanyakan persiapan untuk mengadilinya," kata sumber itu, yang dilansir Minggu (21/4/2019).

"Penuntutan publik akan mempertanyakan mantan presiden di penjara Kobar," imbuh sumber tersebut.

Kerabat al-Bashir tidak dapat dihubungi pada hari Sabtu untuk berkomentar tentang penyelidikan.

Omar al-Bashir juga sedang diincar oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena tuduhan genosida di wilayah Darfur barat negara itu.

Pada pekan ini, keluarganya mengatakan, mantan penguasa Sudan itu sudah dipindahkan dari tahanan rumah ke penjara Kobar di Khartoum yang memiliki keamanan maskimum.

Omar al-Bashir yang telah berkuasa selama 30 tahun lengser oleh revolusi rakyat yang didukung militer Sudan pada 11 April 2019. Revolusi itu puncak dari demo besar yang telah berlangsung selama bebulan-bulan.

Ketika menjadi presiden, al-Bashir sering bercerita tentang masa kecilnya sebagai anak dari keluarga petani miskin di Hosh Bannaga. Desa itu sebagian besar terdiri dari rumah-rumah lumpur di tepi timur Sungai Nil yang berjarak sekitar 150 km utara Khartoum.

KOMENTAR