Investor Brunei Akan Bangun RSI Bertaraf Internasional Di Tikep

Binsar

Saturday, 20-10-2018 | 11:03 am

MDN
Tidore Kepulauan [ist]
"Investor asal Brunei itu menandatangani Memorandum of Agreement dengan Pemkot Tikep senilai Rp 28 triliun dan didalamnya tercantum beberapa sektor pembangunan, salah satunya yakni pembangunan RSI bertaraf internasional di Kelurahan Ome, Tidore Utara,"

 

Ternate, Inako –

Seorang investor asal Brunei Darussalam direncanakan akan menginvestasikan modalnya dalam bidang kesehatan dengan membangun Rumah Sakit Islam (RSI) bertaraf internasional di daerah Tidore Kepulauan (tikep).

"Investor asal Brunei itu menandatangani Memorandum of Agreement dengan Pemkot Tikep senilai Rp28 triliun dan didalamnya tercantum beberapa sektor pembangunan, salah satunya yakni pembangunan RSI bertaraf internasional di Kelurahan Ome, Tidore Utara," kata Asisten Wali Kota Tidore Bidang Pembangunan dan SDM, Asrul Sani melalui siaran pers yang diterima media, Kamis.

Dia menjelaskan, dalam waktu dekat ini, tim teknis dari investor tersebut bakal turun meninjau sejumlah lokasi strategis yang bakal dibangun di Kota Tikep, salah satunya adalah lokasi pembangunan RSI bertaraf Internasional.

"Di Ome dekat Pesantren Harisul Khairat akan dibangun RSI bertaraf internasional. Jadi di rumah sakit ini juga akan menjadi rujukan dari semua rumah sakit di Indonesia Timur," katanya.

Sementara di Kelurahan Dowora, Tidore Timur investor asing tersebut bakal membangun perguruan tinggi Islam.

"Jadi di perguruan tinggi ini juga nantinya membuka berbagai jurusan yang berbasis Islam seperti dokter yang berbasis islam, serta sejumlah jurusan lainnya, tetapi tetap bernuansa Islam," katanya.

Bahkan, investor asal Kerajaan Brunai Darussalam ini juga akan membangun pabrik plastik sebagai bentuk dari meminimalisir sampah plastik yang mulai menjadi keresahan dunia dengan menggunakan bahan dasar dari pohon sagu.

"Di Oba juga akan dibangun pabrik plastik sebagai pengganti kantong plastik yang saat ini sampahnya menjadi fenomena masyarakat dunia. Sebab sampah plastik dari pohon sagu ini, akan hancur dalam waktu dua minggu setelah plastik tersebut menyentuh tanah, jadi plastik langsung terurai," katanya.

 

 

Baca juga :


 

 

 

 

KOMENTAR