Israel Bela Iran Soal Isu Pembuatan Bom Nuklir

Yerusalem, Inako
Israel tidak sependapat dengan anggapan sejumlah pihak yang menyebut Iran sedang merancang pembuatan bom nuklir. Kepada Israel Radio, Selasa (7/1/2020), Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz meragukan anggapan bahwa Teheran sedang memproses pembuatan bom nuklir. Menurutnya, dugaan itu terlalu prematur.
"Masih terlalu dini untuk mengatakan," kata Steinitz, ketika ditanya apakah Iran sedang menuju pembuatan bom atom.
"Kita harus menunggu dan melihat," ujarnya yang dilansir Reuters.
Sebelumnya, yakni dua hari setelah serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad menewaskan jenderal top Iran, Qassem Soleimani, Teheran mengatakan akan meninggalkan batasan pengayaan uranium.
Iran telah melanggar banyak pembatasan dalam perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dengan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China). AS sendiri sudah menarik diri dari perjanjian itu pada 2018.
Iran menyatakan akan terus bekerja sama dengan inspektur nuklir PBB. Negara para Mullah itu mengaku dapat dengan cepat membalikkan langkah-langkahnya yang melanggar poin-poin perjanjian nuklir jika sanksi AS dihapus.
Steinitz, yang juga anggota Kabinet Keamanan Israel, menegaskan kembali janji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Israel tidak akan pernah mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir.
Tetapi dia berusaha menjauhkan Israel dari konflik AS dengan Iran. "Kami berdiri di sela-sela, mengamati peristiwa," katanya.
Israel sendiri diyakini para pakar senjata atom sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir. Namun, negara Yahudi itu mempertahankan kebijakan ambigunya, yakni tidak mengonfirmasi atau pun menyangkal soal statusnya sebagai negara kekuatan nuklir.
TAG#bom nuklir, #iran, #israel
190215597

KOMENTAR