Italia Merombak Colosseum Menjadi Tempat Pertunjukan Konser dan Teater

Binsar

Tuesday, 05-01-2021 | 13:20 pm

MDN
Italia Merombak Colosseum Menjadi Tempat Pertunjukan Konser dan Teater [ist]

 

Jakarta, Inako

Colosseum mungkin tutup, tetapi para pejabat Italia sudah membayangkan dunia pasca-pandemi di mana pengunjung dapat menikmati konser, teater, dan bahkan berdiri di tengah ruang yang pernah menjadi tuan rumah pertunjukan gladiator ikonik Roma itu.

Pemerintah Italia sedang mencari proposal dari para insinyur untuk membangun lantai $ 22,5 juta yang bisa dibuka untuk Colosseum, lapor BBC.

Proposal akan jatuh tempo 1 Februari, dan pejabat Italia berharap dapat menyelesaikan proyek ambisius tersebut pada tahun 2023.

 

 

"Ini akan menjadi intervensi teknologi besar yang akan menawarkan pengunjung kesempatan untuk, tidak hanya melihat ruang bawah tanah ... tapi juga menghargai keindahan Colosseum sambil berdiri di tengah arena," kata Menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini kepada BBC, belum lama ini.

Colosseum adalah amfiteater terbesar Kekaisaran Romawi. Bangunan tersebut menjadi rusak dengan jatuhnya Kekaisaran Romawi dan sekarang menjadi salah satu tempat wisata utama Italia.

Seperti sekarang, Colosseum tidak memiliki lantai. Pengunjung malah melihat labirin bawah tanah terowongan dan sistem katrol serta pintu jebakan yang pernah digunakan oleh gladiator Roma dan hewan liar yang mereka lawan. Jaringan telah terpapar elemen selama ratusan tahun.

Lantai Colosseum yang bisa dibuka akan ditutup selama cuaca buruk dan menciptakan ruang untuk konser dan pertunjukan langsung lainnya.

 

 

Gladiator, bagaimanapun, tidak akan kembali, Direktur Colosseum Alfonsina Russo mengatakan kepada The Times.

“Arena itu akan digunakan untuk budaya tinggi, artinya konser atau teater,” katanya kepada surat kabar itu.

Colosseum ditutup pada bulan Maret karena Italia menutup sebagian besar ekonominya untuk membendung penyebaran COVID-19. Itu dibuka kembali pada bulan Juni tetapi ditutup lagi pada bulan November karena gelombang virus korona kedua memperketat cengkeramannya di Eropa.

KOMENTAR