Jabulani Dinilai Sebagai Bola Terburuk Sepanjang Piala Dunia, Ini Alasannya

Jakarta, Inako
Jabulani adalah nama bola resmi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Bola ini dirancang dengan menggunakan teknologi tinggi. Akan tetapi, meski dirancang dengan teknologi tinggi, nyatanya bola ini dinilai sebagai produk terburuk sepanjang perhelatan even sepak bola empat tahunan itu. Padahal, dari segi kemegahan, Piala Dunia 2010 merupakan salah satu Piala Dunia yang paling megah.
Perusahaan Adidas menciptakan Jabulani dan melakukan perubahan pada struktur bola yang lebih bulat dan permukaan yang lebih halus dari sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan perubahan jumlah panel, dari sebelumnya 14 menjadi hanya 8 saja.
Namun, pengurangan ini nyatanya malah membuat bola jadi lebih mudah untuk bergerak dan lebih sulit untuk diprediksi karena ringan. Hal itu membuat penjaga gawang menjadi kesulitan dalam memprediksi bola yang datang.
Bola yang ringan bisa disebabkan karena bentuk dari bola Jabulani yang bulang tidak terlihat diluar sehingga bola tersebut lebih sulit ketika dimainkan karena terlalu bulat sempurna.
Saking ringannya bola tersebut terkadang bergerak tanpa kontrol sehingga beberapa kali pemain terutama kiper sering blunder karena bola sangat sulit untuk ditebak posisinya.
Bahkan para ahli juga menyimpulkan bahwa bentuk bulat yang sempurna menjadi akar permalsahan utama dimana bola tersebut membuat kontak antara bola dan kaki jadi berkurang.
Bahkan hal tersebut mengundang perhatian NASA dan mereka mengklaim bahwa bola jabulani sulit diprediksi arahnya karena memiliki bobot yang terlalu ringan yaitu hanya 440 gram.
TAG#jabulani, #bola, #piala dunia, #afrika selatan
190215001
KOMENTAR