Jangan Bilang-Bilang, Frans Seda, NTT dan Bandara Terbanyak ke 4 Provinsi di Indonesia

JAKARTA, INAKORAN
Belum lama ini Provinsi Jawa Barat membangun Bandara Kertajati di Majalengka. Belum lama juga Kabupaten Blora memiliki Bandara namun belum beroperasi secara penuh jika dibandingkan Bandara yang berada di Kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Sejarah mencatat, bahwa Drs Frans Seda alumni Tilburg Univercity, Belanda, berganti peran setelah membenahi keuangan negara (Menteri Keuangan 1966-1968) pada era awal Presiden Suharto, Seda menjadi Menteri Perhubungan 1968-1973.
BACA:
Masyarakat NTT Nyaman dengan GUsDur Tapi Aman dengan Mahfud MD
Meski demikian Seda lebih terkenal sebagai Menteri Keuangan ketimbang Menteri Perhubungan maupun Menteri Perkebunan pada era Presiden Soekarno. Ketika menjadi Menteri Perhubungan hampir setiap kabupaten di NTT memiliki lapangan terbang perintis.
Sebelum menjadi lapangan yang hari-hari ini di lantai pesawat, daerah pedalaman NTT dibuatkan lapangan perintis. Maka tidak heran kemudian ada banyak lapangan perintis di NTT dan kondisi lalu lintas manusia, sebagian lapangan itu menjadi kesepian tanpa tamu pengunjung.
Seleksi alam tanpa ampun menekan bandara, ada yang tinggal nama, ada juga yang seperti LDRan (Long Distance Relationship) Sekali- sekali datang dan untuk beberapa waktu tidak bahkan, selamanya sampai lupa.
baca:
Pembukaan lapangan perintis sebanyak itu, tidak lepas peran Frans Seda ketika nama itu menjadi Menteri Perhubungan. Belakangan muncul yang termashur Bandara Internasional Komodo, yang dibangun pada era Presiden SBY dan diperluas lagi landasan pacu ketika Presiden Joko Widodo makin sering ke Labuan Bajo.
Infrastruktur darat atau laut merupakan syarat utama pertumbuhan ekonomi sebuah negara termasuk Indonesia hari-hari ini.
Lima periode pemerintahan Amerika Serikat pekerjaan utama mereka adalah membangun jalan raya dan lapangan udara. Sejak 2014 baru 8 tahun Indonesia masif membangun infrastruktur untuk membetot pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Ketika pertumbuhan ekonomi pada angka 7, para pemimpin dunia yang diendors ekonom kelas dunia yakin sebuah negara serta merta hengkang dari jabatan sebagai negara berkembang.
Tanpa Frans Seda, yang lebih dulu membangun infrastruktur lapangan perintis di pedalaman NTT, kemajuan hanya berkembang dalam pikiran semata. Semata-mata berpikir tanpa berbuat sepeserpun.
Beberapa bandara tua di NTT namun masih banyak peminat dan bandara baru dengan riuh pengunjung berikut:
1. Bandara Internasional El Tari
Nama bandara di NTT yang pertama adalah Bandara Internasional El Tari. Bandara ini merupakan bandara utama sekaligus terbesar di NTT.
2. Bandara Tambolaka
Nama bandara di NTT berikutnya adalah Bandar Udara Tambolaka. Bandara ini dikenal sebagai bandara peninggalan masa penjajahan Jepang di tahun 1945. Lokasinya berada di Kabupaten Sumba Barat Daya.
3. Bandara Umbu Mehang Kunda
Nama bandara di NTT berikutnya adalah Bandara Umbu Mehang Kunda yang juga dikenal dengan Bandar Udara Mau Hau. Bandara ini berlokasi di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur dan sempat melakukan renovasi yang rampung pada tahun 2016.
4. Bandara Internasional Komodo
Bandara Komodo, merupakan pintu gerbang wisata NTT, terletak di ujung barat pulau Flores. Binatang purba Varanus Komodo, menjadi magnet wisatawan mancanegara maupun lokal.
5. Bandara Satar Tacik Ruteng Flores.
Satar Tacik , merupkan bandara pada era orde baru yang sangat masyur pada 4 dekade lalu.
MenkoPolhukam Mahfud MD mendatangi kampung kelahiran Frans Seda di Lekebai Maumere (31//5/23). Kedatangan Mahfud didampingi putri Frans Seda, Dr. Erri Seda dan Rikard Bagun, Anggota Dewan Pengarah BPIP serta Andreas Hugo Pareira Anggota DPR RI PDIP.
Untuk Jasa-jasanya sebagai mantan Menteri Keuangan bisa menjadi sangat pantas mendapat gelar pahlawan ekonomi.
Berani tidak bilang-bilang jika infrastruktur adalah makanan. Jalan rusak tidak diperbaiki, kacang ijo yang di kirim via ekspedisi akan bertumbuh sebelum sampai di dapur masyarakat.
Cemana mau negara maju!!
(hilabame@gmail.com)
TAG#frans seda, #PAHLAWAN NASIONAL, #FRANS SEDA, #SEDA, #TILBURG
190215387
KOMENTAR