Jaringan 5G Diujicoba Indosat Berbasis Kaca Mata 3D

Hila Bame

Sunday, 25-11-2018 | 14:35 pm

MDN
Ilustrasi (ist)

 

Jakarta, Inako

Gabungan antara layanan 5G dengan 3D Augmented Reality  bisa menunjang industri, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan. Sebab, 3D Augmented Reality membantu pekerja melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat hidup seperti anatomi manusia fotorealistik dan gambar 360 derajat dari planet Bumi.

PT Indosat  Tbk. menguji teknologi seluler generasi kelima, 5G melalui fitur realitas tertambah atau augmented reality (AR) 3 dimensi.

Dalam peluncuran, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjajal sebuah kacamata. Dari balik lensa kacamata, terlihat adanya organ jantung dan paru-paru tepat di genggamannya.


President Director & CEO Indosat Tbk. Chris Kanter (kiri) menemani Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara (kanan) saat melakukan uji coba 5G melalui 3D-Augmented Reality di Jakarta, Rabu (21/11/2018). Ist

 

Kedua objek maya itu tampak bergerak mengikuti gerakan tangan yang menggenggam kedua organ. Bila dilihat dari sisi luar kacamata, kedua organ tak bisa terlihat mata.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Chris Kanter mengatakan uji coba ini sejalan dengan komitmen perusahaan meningkatkan kualitas jaringan yakni yang mampu menyajikan konten berbasis video dengan mulus.

Dalam tes yang diresmikan Rabu (21/11/2018),  kecepatan internet melebihi 20 Gbps dengan menggunakan spektrum frekuensi 28 GHz.

Dengan uji coba ini, Indosat menjadi operator ketiga setelah Telkomsel dan XL yang melakukan tes penerapan 5G di tahun ini.

"Berbagai upaya penerapan strategi pengembangan jaringan yang kami lakukan saat ini dan ke depan  berkomitmen untuk menghadirkan jaringan berkualitas video yang kompetitif bagi pelanggan di era komunikasi data saat ini.

Uji coba 5G hari ini merupakan wujud kesiapan dan menjadi elemen penting dalam mewujudkan hal ini," katanya

KOMENTAR