Jaringan Listrik Masuk Desa, Warga Buleleng Apresiasi PLN

Binsar

Monday, 29-10-2018 | 08:18 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Singaraja, Inako –

Warga Buleleng Bali mengapresiasi PLN atas komitmen perusahaan itu menuntaskan sambungan listrik ke seluruh wilayah Kabupaten itu tahun ini.

"Kami mengapresiasi PLN dan berharap ke depan untuk menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk penyediaan air bersih. Jadi, bukan hanya bedah rumah, tapi juga air bersih," kata Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng, Made Arya Sukerta belum lama ini.

Saat ini, 100 persen penduduk di Kabupaten Buleleng, sudah menikmati listrik atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 yang masih mencapai 92,84 persen.

"Itu rasio elektrifikasi atau tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan jumlah penduduk di suatu wilayah di Kabupaten Buleleng pada tahun ini," kata General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa, di Singaraja, Buleleng, Bali, Senin.

Menurut Suwarjoni, secara fakta dapat dikatakan seluruh rumah di Kabupaten Buleleng sudah teraliri listrik. Ada yang teraliri listrik sebagai pelanggan PLN langsung maupun masih menumpang di tetangga atau orang tuanya.

"Bagi listrik yang masih menumpang di tetangga atau di orang tua, kedepan disarankan menjadi pelanggan PLN. Dalam waktu lima hari listrik sudah menyala," kata Suwarjoni.

Ia menambahkan survei yang dilakukan PLN mencatat hanya 113 rumah yang belum dialiri listrik. Dari 113 rumah tersebut, 14 rumah memakai listrik dengan tenaga solar cell atau panel surya, karena kondisi alam.

"Itu karena jaringan yang tidak mungkin dipindah atau ditarik lagi ke daerah tersebut yang berada jauh seperti di puncak-puncak gunung atau jauh dari akses jalan. Kedepan, ketika akses jalannya sudah semakin baik, kami akan tarik jaringan ke daerah-daerah tersebut," katanya.

Sebelumnya, GM PLN UID Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa, melakukan pencanangan rasio elektrifikasi 100 persen di Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, 25 Oktober lalu.

 

KOMENTAR