Javier Tebas Berjanji Akan Menuntaskan Perselisihan Rasisme Antara Juan Cala dan Mouctar Diakhaby

Binsar

Friday, 09-04-2021 | 07:25 am

MDN
Javier Tebas Berjanji Akan Menuntaskan Perselisihan Rasisme Antara Juan Cala dan Mouctar Diakhaby [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Javier Tebas meyakinkan akan ada solusi konklusif untuk sengketa rasisme yang telah menyelimuti sepak bola Spanyol dalam beberapa hari terakhir.

Juan Cala dari Cadiz dikatakan telah melakukan pelecehan rasial terhadap Mouctar Diakhaby dari Valencia.

Menurut Marca, Tebas telah memastikan bahwa pihaknya akan diklarifikasi maslaah itu segera setelah audio insiden dibersihkan dan proses pembacaan bibir selesai.

 

Juan Cala

 

“Sepanjang malam ini dan besok akan ada lebih banyak berita tentang situasi Diakhaby,” ujarnya. “Tapi audio yang kami pelajari adalah satu menit tiga puluh detik setelah kejadian, dan yang mengatakan bahwa ekspresi [pelecehan rasis] memiliki aksen Amerika Selatan dan oleh karena itu bukan Cala.

“Kami telah menugaskan pembersihan semua rekaman yang mungkin ada untuk melihat apa yang dapat didengar pada saat itu. Dan kami telah menugaskan ahli pembaca bibir untuk mencari tahu, pada saat Cala berbalik dan mengatakan sesuatu, apa yang dia katakan. Saya yakin akan ada laporan dengan ucapan bibir Cala."

Pertandingan Cadiz dengan Valencia terhenti selama 25 menit akibat insiden tersebut, dimana permainan secara efektif dihentikan pada menit ke-36.

 

Mouctar Diakhaby  [ist]

 

Valencia meninggalkan lapangan setelah insiden itu hanya untuk membalas, tanpa Diakhaby, beberapa menit kemudian. Cala berlanjut sampai paruh waktu.

Tebas, mantan pengacara, terpilih sebagai presiden La Liga pada 2013. Keahliannya adalah dalam bisnis, olahraga, dan hukum kebangkrutan, dan dia berkuasa berjanji untuk membersihkan permainan Spanyol setelah tuduhan pengaturan pertandingan dan untuk mengurangi biaya tiket pertandingan.

Lahir di Kosta Rika, ia belajar hukum di Zaragoza dan mendukung Real Madrid, meskipun menurutnya hal itu tidak memengaruhi kenetralannya sebagai presiden.

Pada Desember 2019, ia terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga yang akan berlangsung hingga 2024.

 

KOMENTAR