Jelang Piala Dunia Tahun Depan, Toni Kroos Soroti Masalah HAM di Qatar

Jakarta, Inako
Bintang lini tengah Real Madrid Toni Kroos telah berbicara menentang kondisi kerja di Qatar dan percaya itu perlu mendapat perhatian lebih.
Pemain internasional Jerman tidak terlibat selama jeda internasional ini tetapi rekan tim nasionalnya telah meningkatkan kesadaran melalui kaos pra-pertandingan yang menyoroti masalah hak asasi manusia.
The Guardian bulan lalu, sebagaimana dilansir dari footballespana, Rabu (31/3), menguraikan bagaimana 6.750 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh dan Sri Lanka telah meninggal di negara bagian teluk itu sejak dianugerahi hak menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia 2022.
Itu berarti bahwa rata-rata 12 pekerja migran tewas per minggu di negara itu, bertepatan dengan program pembangunan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempersiapkan Qatar menjadi tuan rumah turnamen.
.jpg)
Keputusan badan sepak bola dunia dari FIFA yang memilih Qatar sebagai negara penyelenggaraan Piala Dunia 2022 dinilai mengejutkan. Pasalnya, sebelumnya negara tersebut tidak pernah berpartisipasi dalam turnamen Piala Dunia.
“Pekerja imigran mengalami hari-hari tanpa istirahat dengan suhu di bawah 50 derajat terik, mereka menderita gizi yang tidak mencukupi, tanpa air minum dan suhu yang gila,” kata Kroos, sesuai Cadena Cope.
“Semua ini benar-benar hal yang tidak dapat diterima. Apakah boikot akan memperbaiki kondisi kerja? Saya pikir tidak.
“Sepak bola selalu membangkitkan perhatian yang ekstrim. Baik itu sebelum turnamen atau selama itu.”
Pemain dari Norwegia, Jerman dan Belanda termasuk di antara negara-negara yang menyoroti masalah hak asasi manusia di negara teluk sebelum pertandingan minggu ini, ketika kualifikasi untuk kompetisi sedang berlangsung di Eropa.
TAG#piala dunia, #qatar, #toni kroos, #ham
198732824
KOMENTAR