Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan Mengutuk Korea Utara Karena Peluncuran Rudal yang Diduga ICBM

Binsar

Friday, 04-11-2022 | 13:53 pm

MDN
Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan mengutuk Korea Utara setelah Pyongyang, pada hari Kamis (3/11) meluncurkan enam rudal, termasuk rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBC), yang diyakini mampu mencapai daratan Amerika Ser

 

Jakarta, Inakoran

Jepang, Amerika Serikat dan Korea Selatan mengutuk Korea Utara setelah Pyongyang, pada hari Kamis (3/11) meluncurkan enam rudal, termasuk rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBC), yang diyakini mampu mencapai daratan Amerika Serikat.

Korea Utara, yang telah menguji coba rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, meluncurkan tiga rudal balistik, termasuk ICBM yang diyakini sebagai Hwasong-17, di pagi hari, diikuti oleh tiga lagi di malam hari. Lima lainnya adalah rudal balistik jarak pendek dan jatuh ke Laut Jepang.

Peluncuran ICBM tampaknya gagal, kata Kantor Berita Korea Selatan Yonhap, mengutip Kyodonews.

 

 

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, saat pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh di Jerman, Kamis, mengecam keras serangkaian peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara itu. Mereka menyebut hal itu sebagai tantangan yang tak terbantahkan dan serius bagi komunitas internasional.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong Sup dalam pertemuan di Pentagon pada hari yang sama sepakat untuk lebih memperkuat kemampuan aliansi bilateral untuk mencegah dan menanggapi ancaman Korea Utara.

 

 

Peluncuran rudal Korea Utara pada hari Kamis mengikuti uji coba lebih dari 20 rudal pada hari sebelumnya, di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa negara tersebut dapat melakukan uji coba nuklir ketujuh dan yang pertama sejak September 2017 menjelang pemilihan paruh waktu AS pada hari Selasa.

Melalui penerjemah, Lee dan Austin menegaskan bahwa setiap serangan nuklir oleh Korea Utara, termasuk penggunaan senjata nuklir taktis, akan mengakibatkan berakhirnya rezim Kim Jong Un dengan respons aliansi yang luar biasa dan tegas.

 

 

KOMENTAR