Jika Emisi Tidak Stabil Hingga Tahun 2025, Pemanasan Global Akan Melampaui Batas 1,5 C

Jakarta, Inako
Panel iklim, Senin memperingatkan bahwa emisi gas rumah kaca pasti mencapai puncaknya pada tahun 2025. Dunia sedang berupaya membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 C di atas tingkat pra-industri.
Panel ini memberikan informasi ilmiah kepada pemerintah terkait perubahan iklim sehingga mereka dapat menemukan solusi iklim yang efektif.
Laporan tersebut memperbarui kontribusi kelompok kerja terhadap laporan yang dirilis delapan tahun lalu.
Kelompok kerja berfokus pada mitigasi perubahan iklim dengan menilai cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghilangkan gas tersebut dari atmosfer.
Sebagian dari laporan itu dirilis saat panel dengan 195 negara anggota menyelesaikan konferensi umum online dan konferensi kelompok kerja yang dimulai 21 Maret.
Saat pembicaraan iklim PBB tahun lalu, yang disebut COP 26, pemerintah mencapai kesepakatan tentang upaya untuk menahan kenaikan suhu global menjadi 1,5 C dibandingkan dengan tingkat pra-industri.
Sementara IPCC mendefinisikan era pra-industri sebagai beberapa abad sebelum kegiatan industri skala besar dimulai sekitar tahun 1750. Ia menggunakan angka rata-rata antara tahun 1850 dan 1900 sebagai suhu tingkat pra-industri dunia karena data pengamatan di seluruh dunia tersedia untuk periode tersebut.
Panel telah menganalisis akan ada perbedaan besar dalam besarnya efek negatif antara membatasi kenaikan suhu hingga 2 C dan 1,5 C, dan bahwa untuk mewujudkan tidak ada atau terbatasnya overshoot 1,5 C, perlu global net anthropogenic Emisi CO2 menurun sekitar 45 persen dari tingkat tahun 2010 pada tahun 2030 dan mencapai nol bersih sekitar tahun 2050.
Emisi gas rumah kaca masih akan meningkat pada tahun 2030, meskipun setiap negara memenuhi target pengurangannya.
"Laporan itu menyerukan kepada seluruh dunia untuk lebih mempercepat langkah-langkah mitigasi perubahan iklim," kata Menteri Lingkungan Jepang Tsuyoshi Yamaguchi dalam sebuah pernyataan.
Jepang sedang berusaha untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 46 persen pada tahun fiskal 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun fiskal 2013.
Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan dalam laporan awal bahwa emisi gas rumah kaca di negara tersebut turun pada tahun fiskal 2020, yang berakhir pada Maret 2021, untuk tahun ketujuh berturut-turut.
Tetapi emisi global telah meningkat pada pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, di antara faktor-faktor lainnya. China, penghasil emisi terbesar di dunia, diperkirakan akan mencapai puncak emisinya pada tahun 2030.
IPCC dibentuk pada tahun 1988 oleh Organisasi Meteorologi Dunia dan Program Lingkungan PBB.
TAG#perubahan iklim, #gas rumah kaca, #kenaikan suhu bumi, #dampak perubahan iklim
190231570
KOMENTAR