JK Kritik Terlalu Banyak Aturan dan Acara Serimonial

Sifi Masdi

Thursday, 29-08-2019 | 10:07 am

MDN
Wapres Jusuf Kalla [inakoran.com]

Denpasar, Inako

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan terlalu banyak aturan yang tumpang tindih di Indonesia. JK pun menyampaikan pernyataan yang bernada kritik terkait banyaknya aturan dan acara serimonial. Hal ini diungkapkan Wapres saat menyampaikan sambutan dalam acara peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2019 di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/8/2019).

Simak video Ina Tv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia Maju.
 

"Sekiranya suatu negara maju dengan peraturan, dengan Keppres, dengan upacara, hari-hari (peringatan), dengan segala macam aturan-aturan, maka Indonesia negara yang termaju di dunia ini," kata JK.

JK mengungkapkan, masih banyak pekerjaan besar bagi Indonesia untuk terus berinovasi di bidang teknologi. Dia pun mengingatkan agar tidak perlu banyak melakukan upacara seremonial dan peringatan seperti peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang dihadirinya di Bali hari ini.

"Kita tak bisa maju dengan upacara seperti ini saja. Kadang-kadang kita cepat puas dengan datang ke acara seperti ini saja. Kita lupa ke lab, banyaknya ke acara, ke resepsi. Padahal kemajuan itu ada di lab, bukan di upacara," paparnya.

Politikus senior Partai Golkar itu lalu membandingkan Indonesia dengan China dalam hal inovasi teknologi. JK menuturkan bahwa China hanya memiliki 2.500 universitas dan Indonesia memiliki 4.500 universitas. Namun China lebih maju dalam hal inovasi teknologi. 

"Artinya apa, jumlah universitas tidak relevan dengan hasilnya. Yang penting adalah entreveseu-nya, ketulusannya, fokusnya, dan sebagainya," ucapnya.

KOMENTAR