Jokowi: Bersihkan Sekolah, Ruang Publik & Mimbar Umum dari Ajaran Terorisme

Inakoran

Wednesday, 23-05-2018 | 08:46 am

MDN
Presiden Joko Widodo (ist)

Jakarta, Inako

Presiden Jokowi mengambil langkah sistematis dengan menginstruksikan jajarannya membersihkan ideologi dan ajaran terorisme dari lembaga satuan pendidikan paling rendah hingga pendidikan tinggi, ruang publik dan mimbar umum.

"Saya minta pendekatan soft power yang kita lakukan bukan hanya dengan memperkuat program deradikalisasi kepada mantan napi teroris tapi juga membersihkan lembaga-lembaga mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK dan perguruan tinggi dan ruang-ruang publik, mimbar-mimbar umum dari ajaran ideologi terorisme," tegas Presiden dalam rapat terbatas resmi pertama setelah serangkaian aksi teror yang melanda berbagai kota di Indonesia sepanjang Mei 2018.

Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden di hadapan para menteri Kabinet Kerja dalam rapat terbatas membahas pencegahan dan penanggulangan terorisme di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Presiden mengatakan pencegahan dan penanggulangan terorisme selama ini lebih banyak dilakukan dengan pendekatan hard power. Pendekatan hard power yang dimaksud Presiden adalah mengedepankan tindakan pencegahan sebelum aksi teror dilakukan dengan penegakan hukum yang tegas, keras dan tanpa kompromi dengan memburu dan membongkar jaringan teroris sampai ke akar-akarnya.

Pendekatan hard power, ujar Jokowi, jelas sangat diperlukan tapi belum cukup. Dengan demikian, sudah saatnya pemerintah menyeimbangkan pendekatan itu dengan pendekatan soft power.

Presiden mengatakan langkah preventif atau langkah pencegahan ini menjadi penting apabila kita melihat serangan teror bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo yang melibatkan keluarga termasuk anak-anak di bawah umur dan perempuan. Presiden mengatakan serangan yang melibatkan keluarga itu menjadi peringatan dan wake-up call bahwa keluarga telah menjadi indoktrinasi ideologi terorisme.

"Sekali lagi saya ingatkan ideologi terorisme telah masuk kepada keluarga kita, ke sekolah-sekolah kita, untuk itu saya minta pendekatan hard power dan soft power dipadukan, diseimbangkan dan saling menguatkan sehingga aksi pencegahan dan penanggulangan terorisme bisa jauh lebih efektif lagi," tegasnya.

 

Baca Juga :

 

 


 


Jokowi Akan Terbitkan Perppu, Jika RUU Antiterorisme Belum Rampung pada Juni

Presiden Jokowi: Tindakan Terorisme Sungguh di Luar Batas Kemanusiaan

Jokowi Mendarat di Surabaya Pantau Tragedi Peledakan Gereja

 

 

 

 

 

KOMENTAR