Jokowi Sebut Pembangunan MRT Merupakan Keputusan Politik yang Berisiko

Sifi Masdi

Monday, 11-02-2019 | 09:28 am

MDN
MRT Jakarta [ist]

Jakarta, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi)  membahas pentingnya pembangunan infrastruktur di Indonesia di depan alumni SMA Jakarta. Salah satu pembangunan infrastruktur yang dibuat Jokowi di Jakarta adalah proyek mass rapid transit (MRT).

Calon presiden nomor urut 01 itu pun menceritakan bahwa dirinya yang dulu masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta menghadapi dilema ketika harus memutuskan itu.

Jokowi mengatakan, proyek MRT sudah direncanakan di Pemprov DKI Jakarta selama 26 tahun, tetapi tak kunjung dieksekusi.

"Kenapa tidak segera diputuskan? Karena dari hitungan dan kalkulasi, terus dihitung, selalu hitungannya adalah rugi sehingga tidak berani diputuskan sampai 26 tahun," ujar Jokowi di Istora Senayan, Minggu (10/2/2019).

Jokowi berada di Istora untuk menerima dukungan dari alumni SMA Jakarta. Jokowi melanjutkan, sebenarnya pemerintah tidak boleh berbicara soal untung rugi dalam masalah ini. Pemerintah harus melihat dari sudut pandang ekonomi makro.

Menurut Jokowi, kerugian yang dialami akibat kemacetan di Jakarta setiap tahun mencapai Rp 100 triliun. Jumlahnya akan terus menerus bertambah jika tidak ada terobosan untuk mengatasinya. Hal inilah yang mendorong dirinya akhirnya memutuskan untuk memulai proyek MRT.

"Kalau hitungannya hanya untung rugi, enggak mungkin kita putuskan. Tapi kita harus lihat kerugian makro itu," ujar Jokowi.

"Ini adalah keputusan politik yang saya ambil dengan segala risiko yang juga pasti saya terima. Ada yang mencaci maki saya, silakan. Ada yang menghina, menghina, menghina, silakan, enggap apa-apa," tambah dia. 

Jokowi menegaskan bahwa itu adalah keputusan politik. Bukan sebuah hitung-hitungan untung dan rugi. Dia mengatakan, dirinya tidak takut untuk mengambil sikap semacam itu asalkan demi kebaikan rakyat.

"Tidak ada rasa takut sedikit pun di hati saya dalam seiap memutuskan keputusan politik yang penting," ujar Jokowi.


 

 

KOMENTAR