Junta Mengeksekusi 4 Aktivis Pro-Demokrasi Myanmar

Binsar

Monday, 25-07-2022 | 10:28 am

MDN
ejumlah aktivis, dengan menggunakan topeng, menggelar demonstrasi untuk memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar pada 4 April 2021 [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Media pemerintah Myanmar, Senin (25/5) melaporkan Junta telah mengeksekusi empat orang, termasuk dua aktivis pro-demokrasi. Tindkaan itu telah memicu kecaman dari dunia internasional terhadap negara Asia Tenggara yang sedang berada di bawah kekuasaan junta menyusul kudeta Februari 2021.

Menurut media lokal, negara itu tidak pernah melakukan eksekusi tahanan politik sejak 1976. Hukuman mati terakhir dilakukan pada 1990.

Dua dari empat korban yang dieksekusi adalah tahanan politik -- Phyo Zeyar Thaw, mantan anggota parlemen Liga Nasional untuk Demokrasi, dan Kyaw Min Yu, seorang aktivis pro-demokrasi terkemuka yang dikenal luas sebagai Jimmy.

 

 

Pengadilan militer telah menjatuhkan hukuman mati pada keduanya pada Januari karena terlibat dalam "aksi teror" yang mencakup pembunuhan. Dua lainnya dilaporkan terlibat dalam pembunuhan seorang wanita yang diduga sebagai informan militer.

PBB, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat serta para pemimpin regional, termasuk Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, telah meminta junta untuk tidak melakukan eksekusi.

Phyo Zeyar Thaw adalah pembantu dekat pemimpin nasional Aung San Suu Kyi yang sekarang dipenjara, yang memimpin partai pro-demokrasi sampai militer menggulingkan pemerintah yang dipimpin NLD pada 1 Februari 2021.

KOMENTAR