Kaca Mata Wajah Jadi Medan Pertempuran antara Amazon dan Facebook

Jakarta, Inako
Perang saat ini tidak hanya terkait dengan masalah perdagangan atau politik yang melibatkan sejumlah negara dan sekutunya, tetapi perang juga terjadi dalam inovasi di bidang teknologi. Kalau dua pekan lalu Amazon yang dipimpin Jeff Bezos terlibat seteru dengan SpaceX dibawah kendali Elon Musk, untuk menguasai ruang angkasa dan internet, kini Amazon kembali berseteru dengan Facebook untuk menguasai kaca mata wajah. Jadi perang sekarang sudah merambah ke ranah wajah Anda.
Perang ini terungkap setelah Rabu pekan lalu (25/9/2019), Amazon dan Facebook sama-sama menyelenggarakan acara untuk menguak tentang masa depan komputasi atau pemanfaatan teknologi komputer.
Dalam sebuah acara yang berlangsung di San Jose, California (AS), Facebook memperkenalkan rencana kacamata augmented reality (AR), di mana penggunanya akan dapat menampilkan tampilan visual apa yang sebenarnya ada di depan mereka. Semetara pada saat yang sama di Seattle, Amazon tidak mau kalah dengan mengumumkan Echo Frames, kacamata ringan dengan asisten suara Alexa yang tertanam di dalamnya.
Acara duel yang diselenggarakan oleh dua raksasa internet ini memamerkan bagaimana wajah menjadi medan pertempuran teknologi berikutnya setelah smartphone, tablet, dan perangkat yang terhubung seperti jam tangan. Microsoft, Google dan Apple memiliki pendekatan mereka sendiri untuk augmented reality dan virtual reality.
Tetapi perlombaan ini sangat penting untuk Facebook dan Amazon, karena mereka belum membangun gateway komputasi. Microsoft memenangkan era PC dan sekarang memiliki bisnis tablet, sementara Apple dan Google memiliki sistem operasi seluler yang dominan.
"Saya telah mengatakan sementara ini augmented reality dan virtual akan menjadi platform komputasi utama berikutnya," kata CEO Facebook Mark Zuckerberg di konferensi Oculus Connect 6 seperti yang dilansir CNBC International, Senin (30/9/2019).
"Anda tahu, ada begitu banyak yang dapat Anda lakukan dengan aplikasi tanpa membentuk dan meningkatkan platform yang mendasarinya."
Meski mulai bermunculan, pasar komputasi headset saat ini masih mendapat hambatan salah satunya dari harga yang tinggi. Google menjadi pioneer dalam kacamata AR dengan Google Glass namun gagal menarik minat pengguna.
TAG#Kaca Mata Wajah, #Tekonlogi, #Amazon, #Facebook
190216232

KOMENTAR