Kapten Inf Waluya, Danramil 05 Balaraja, Ngetumpeng bersama Polsek Balaraja pada Peringatan hari Bhayangkara ke-74

Hila Bame

Saturday, 04-07-2020 | 16:57 pm

MDN
Kapten Inf Waluya, Danramil 05 Balaraja, Ngetumpeng bersama Polsek Balaraja pada Peringatan hari Bhayangkara ke-74

Peringatan hari Bhayangkara ke-74 mengambil tema “Kamtibmas Kondusif masyarakat semakin produktif” terlebih saat ini masih di tengah Pandemi Covid-19,” 

 

Balaraja Inako

POLRI, kini  masuk uisa ke-74 pada 1 Juli 2020, tidak lagi muda untuk usia seorang manusia.

Kinerjanya dalam mengawal keamanan negeri ini sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

 

BACA JUGA:  Dampingi Danrem Dandim 0506/Tgr Olah Raga Bersama dan Coffe Morning di Polresta Tangerang Selatan

Masyarakat mengucapkan selamat  demikian juga Kapten Inf Waluya, Danramil 05 Balaraja, bersama jajarannya sambangi Polsek Balaraja merayakan hari Bhayangkara ke-74, dengan menikmati tumpeng. Indanya kebersamaan, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia Hebat.

TNI hampir tiada bedanya senantiasa bekerja sama dengan POLRI dalam menangani keamanan, bencana alam terlebih penegakkan disiplin masyarakat  dalam perkara corona yang sedang mengepung manusia Indonesia.

Jika sebagian TNI olah raga bersama dengan POLRI dalam rangka hari jadi mereka, maka Kapten Inf. Waluya bersama anggota dari Koramil 05 Balaraja menikmati tumpeng bersama jajaran Polsek Balaraja.

Makna Tumpeng dalam budaya Indonesia dan khususnya adat Jawa


Doa didaraskan ungkapan rasa syukur pada Peringatan hari Bhayangkara ke-74 di Polsek Balaraja
bersama TNI dari Koramil 05 Balaraja

 

Makna Filosofis Nasi Tumpeng. ... Secara etimologi dalam masyarakat Jawa, ditemukan bahwa kata 'tumpeng' merupakan akronim dari kalimat 'yen meTu kudu meMPENG'," yang berarti "ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat".

"Pancasila dasar negara RI, merupakan "sari" budaya masyarakat  Indonesia dari Papua hingga Aceh dan dipersembahkan untuk ibu pertiwi" demikian pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945. 

Bahwa budaya tumpeng adalah metafora dari "semangat"  berjuang melawan kebodohan, melawan kemiskinan, melawan penjajahan budaya dan segala rupa penjajahan atas budaya bangsa, tumpeng mengingatkan.

Semangat kerja sama yang erat antara TNI dan POLRI telah mereka tunjukkan dalam berbagai momen penting negeri ini. Salah satunya Pilpres2019 tercatat sebagai pesta demokrasi paling mencekam selama Pilpres pasca reformasi.

Wajib di syukuri bahkan rakyat Indonesia pantas mensyukuri bagaimana kekuatan TNI - POLRI meredam setiap aksi memecah belah persatuan bangsa selama Pilpres berlangsung.

Sungguh tak terbayangkan jika dalam dua lembaga keamanan negara ini tumbuh faksi-faksi yang bersebelahan dengan garis besar haluan negara, remuklah masa depan bangsa ini.

Sebagai masyarakat perlu dan penting bekerjasama dan mendukung kedua lembaga negara menuju masyarakat adil dan makmur.  Kerja, kerja adalah lebih baik daripada terus protes menunutut perubahan sambil berpangku tangan?

Dirgahayu POLRI, Bravo TNI, menjadi "berarti" bagi banyak orang adalah kebahagiaan tertinggi yang penah ada. 

(Hila/Irsyad/ Inakoran.com)

 

KOMENTAR