Karena Benci, Ryan Garcia Lontarkan Kata-Kata Kasar Kepada Jake Paul

Jakarta, Inakoran
Dalam dunia tinju yang terus berkembang, di mana tradisi bertabrakan dengan era digital, satu nama telah muncul sebagai pesaing tangguh sekaligus kritikus vokal terhadap selebriti influencer yang berubah menjadi petinju: Ryan Garcia. Menyusul kemenangannya baru-baru ini atas Devin Haney, Garcia tidak hanya mengangkat sarung tangannya dalam kemenangan tetapi juga menyoroti kredibilitas tinju dan dampak sosial dari sensasi internet Logan Paul dan KSI.
Penghinaan Garcia terhadap kehebatan tinju Paul menjadi jelas setelah sesi sparring, di mana ia mempertanyakan kemampuan bintang YouTube itu untuk bertahan di atas ring. Dalam olahraga di mana rasa hormat diperoleh melalui keringat dan keterampilan, penilaian jujur Garcia menyentuh hati, menggemakan sentimen yang dianut oleh banyak petinju tradisionalis di komunitas tinju.
Namun, kritik Garcia tidak berhenti sampai di situ. Dia mengarahkan serangan verbalnya terkait keputusan Paul dan KSI terjun ke dalam olahraga ini. Ia menyebut mereka sebagai "lintah" dan "burung pemangsa budaya" yang mengeksploitasi tinju untuk keuntungan pribadi namun gagal memperjuangkan tujuan yang bermakna. Kritiknya menyasar ke dugaan ketidaktulusan Paul dalam aktivisme sosial dan kinerja KSI di atas ring.
Ketegangan antara Garcia dan duo petinju eks YouTuber itu semakin meningkat ketika Garcia menjadi sorotan setelah kemenangannya atas Haney untuk mengejek sponsor minuman Prime Logan Paul, mengisyaratkan hubungan antara kekalahan Haney dan minuman tersebut.
Kata-kata Garcia tidak hanya ditujukan kepada lawan-lawannya tetapi juga menjadi seruan untuk keaslian dan integritas dalam olahraga yang sering dibayangi oleh tontonan.
Ryan Garcia ingin melawan Logan Paul
Dalam wawancara podcast, Garcia tak menahan diri, mengungkapkan kesediaannya untuk naik ring bersama Logan Paul dan memberikan penilaian pedas terhadap keterampilan tinju KSI. Tantangannya bergema melalui ranah digital, memicu spekulasi dan antisipasi terhadap potensi pertarungan yang melampaui ranah tinju tradisional.
Namun, ambisi Garcia lebih dari sekadar menyelesaikan masalah dengan selebriti media sosial. Dengan perhatian dari sesama petarung seperti Conor Benn dan juara UFC Sean O'Malley, Garcia melihat kemenangannya atas Haney sebagai batu loncatan untuk menghadapi lawan yang lebih berat seperti Sebastian Fundora dan Gervonta Davis. Pandangannya tertuju pada masa depan, di mana tinjunya akan berbicara, baik di dalam maupun di luar ring.
Ryan Garcia berdiri sebagai mercusuar keaslian dalam olahraga di mana ketenaran sering kali menutupi substansi. Kata-katanya mencerminkan sentimen yang dimiliki oleh banyak penganut paham puritan: bahwa di atas ring, rasa hormat diperoleh, bukan dibeli atau dipinjam dari dunia digital.
Ia terus menantang status quo, dan perjalanannya menjadi pengingat bahwa dalam tinju, juara sejati ditempa melalui ketabahan, tekad, dan komitmen teguh terhadap nilai-nilai inti olahraga.
TAG#jake paul, #ryan garcia, #tinju, #devin haney, #logam paul
198733065
KOMENTAR