Kartini Syahrir: Bangsa Ini Alami Stunting Dalam Cara Berpikir

Sifi Masdi

Tuesday, 21-05-2019 | 18:26 pm

MDN
Dr. Kartini Syahrir [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Forum Koordinasi Lintas Fakultas (Fokal) Alumni UI menyoroti masalah hoax yang sedang berkembang di tengah masyarakat saat ini dalam Simposium Kebangsaan dan Peringatan 111 Tahun Kebangkitan Nasional, di UI Salemba, Jakarta, Senin (20/5/2019). Hoax (berita bohong) sering dimanfaatkan oleh banyak pihak, baik untuk kepentingan pribadi maupun kelompok politik. Karena itu, hoax dianggap sebagai musuh bersama.

Kartini Syahrir (ke-2 dari kiri) dan Rektor UI Prof .Dr. Muhammad Anis (ke-3) [inakoran.com]

 

Simposiun ini dibagi dalam lima sesi dengan topik yang berbeda. Topik sesi pertama : “Peningkatan Kualitas Manusia, Kesetaraan Gender dan pengembangan Komunitas” dengan tiga orang penyaji, yaitu Prof. Hamdi Moeloek, Dr. Jo Rumeser, dan Dr. Ery Seda. Sementara pembahas adalah Prof. Dr. Paulus Wirutomo dan Dr. Kartini Syahrir.

Dalam pembahasannya Kartini Syarir menyorori perkembangan berita-berita hoax dan fitnah yang sedang menghantui bangsa Indonesia belakangan ini. Kartini mengatakan bahwa hoax menunjukkan terjadinya kelangkaan dalam berpikir cerdas, sehingga mengalami kemunduran dalam berpikr.

“Hoax mengakibatkan percakapan-percakapan yang cerdas saat ini menjadi sesuatu yang langka. Akibatnya, kita mengalami kemunduran dalam cara berpikir sehingga tidak mengherankan pada tahun 2030  akan terjadi stunting (kemandekan berpikir) dalam cara berpikir,” kata Kartini Syahrir.

Menurut Kartini, hoax merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemimpin dan dunia pendidikan saat ini. Dunia pendidikan, katanya, mempunyai tanggung jawab untuk mengembalikan  pendidikan kepada jalur yang benar, yaitu pola pendidikan yang menghargai perbedaan, toleransi dan kemajemukan.


 

 

 

KOMENTAR