Kasus Covid-19 Terus Naik, Osaka dan Nishikori Tidak Yakin Olimpiade Tokyo Tetap Digelar

Jakarta, Inako

Petenis putri No. 2 dunia dari Jepang, Naomi Osaka, mengatakan dia "tidak begitu yakin" apakah Olimpiade harus dilanjutkan musim panas ini menyusul lonjakan kasus virus korona di Tokyo, BBC melaporkan pada hari Senin.

Sebelumnya pada hari itu, pemain pria top Jepang Kei Nishikori mengungkapkan keprihatinan serupa. Keduanya khawatir covid-19 akan sangat berisiko pada kesehatan atlet di ajang olimpiade yang dijadwalkan dimulai pada 23 Juli itu.

Tokyo dan beberapa wilayah lain di Jepang saat ini berada dalam keadaan darurat yang bertujuan untuk menekan jumlah infeksi virus corona.

Osaka dan Nishikori sama-sama berkompetisi di Italian Open, turnamen ATP Masters 1000 dan WTA Premier yang diadakan di Roma.

Pandemi, yang telah memaksa Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach untuk membatalkan rencana perjalanannya ke Jepang minggu depan, telah menempatkan para atlet dalam posisi yang canggung. Osaka mengatakan ada kekhawatiran yang lebih besar daripada olahraga.

"Saya seorang atlet, dan tentu saja, pikiran langsung saya adalah saya ingin bermain di Olimpiade," katanya dalam wawancara dengan BBC Sport.

"Tapi sebagai manusia, saya akan mengatakan kita berada dalam pandemi, dan jika orang tidak sehat, dan jika mereka tidak merasa aman, maka itu pasti alasan yang sangat besar untuk dikhawatirkan."

Osaka mengatakan hari Minggu perlu ada lebih banyak diskusi untuk menentukan apakah Olimpiade Tokyo dapat diadakan, dan Nishikori setuju.

"Saya tidak tahu seberapa banyak mereka berpikir tentang bagaimana mereka akan membuat gelembung, karena ini bukan 100 orang seperti turnamen ini (Italia Terbuka), Anda tahu, ada 10.000 orang di desa (Olimpiade) dan bermain turnamen, " katanya.

"Menurutku itu tidak mudah, terutama apa yang terjadi sekarang di Jepang. Tidak baik-baik saja."

Osaka akan melakukan debut Olimpiade di Tokyo, dan Nishikori akan membuat penampilan keempatnya di Olimpiade.