Kasus Jual Beli Komodo Seharga Rp500 Juta Kagetkan Pemprov NTT

Binsar

Thursday, 28-03-2019 | 11:22 am

MDN
Kasus Jual Beli Komodo Seharga Rp500 Juta Kagetkan Pemprov NTT [ist]

Kupang, Inako –

Kasus jual beli reptil komodo (Veranus Komodoensis) dengan ahrga Rp500 juta mengagetkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kasus yang menghebohkan ini berhasil dibongkar oleh Polda Jatim ketika satwa langkah hendak dikirim ke luar negeri.

Kasus itu membuat pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya dinas terkait kaget dan menyesalkan kejadian itu karena berlangsung di luar batas pengawasan Pemda NTT.

"Pada dasarnya kami sesalkan kasus ini. Dan kami kaget ketika tahu bahwa Komodo yang diperjualbelikan itu adalah Komodo yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK)," kata Kepala Bappeda NTT, I Wayan Darmawan, di Kupang, Kamis (28/3).

Yang mengejutkan, di hadapan anggota polisi Polda Jatim yang memeriksanya, para tersangka mengaku sudah melakukan aksi jual beli itu selama tahun 2016-2019 dengan jumlah Komodo yang dijual mencapai 41 ekor.

Terkait hal itu, Wayan mengaku, dirinya sudah berkoordinasi dengan Dirjen Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kasus itu.

"Jadi kemarin itu pascamendapatkan informasi itu saya langsung mengontak pihak dari Ditjen SDA dan Ekosistem Kementerian KLHK untuk memastikan hal itu di Polda Jatim, dan diketahui bahwa ada pernyataan Komodo dari Flores itu karena pengakuan dari para tersangka," katanya menambahkan.

Wayan juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Manggarai Barat soal kasus itu dan saat ini Polres setempat tengah melakukan investigasi kasus Komodo yang dicuri guna mencari tahu siapa dalang di balik pencurian Komodo di kawasan TNK.

"Hari ini juga saya akan menugaskan Kabid destinasi Dispar NTT berangkat ke Surabaya untuk memastikan informasi soal Komodo yang diperjualbelikan itu," katanya.

Sebelumnya Gubernur NTT Viktor B Laiskodat sendiri sudah menyatakan bahwa Komodo adalah salah satu aset penting NTT dan Indonesia karena menjadi masa depan pariwisata sebagai "prime mover" ekonomi NTT dan menjadi destinasi utama Indonesia.

Begitu pentingnya Komodo sehingga bapak gubernur mengajukan permintaan kepada Kementerian KLHK agar TN Komodo dikekola Pemprov NTT agar populasi Komodo tidak diganggu gugat.
 

KOMENTAR