Kata Pengamat: Peningkatan Penggunaan Medsos dan Dinamika Industri Start-ups Dorong Jokowi Angkat 7 Staf Khusus Milenial

Sifi Masdi

Friday, 22-11-2019 | 13:14 pm

MDN
Tjoki Aprianda Siregar [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat tujuh orang dari kalangan milenial sebagai Staf Khusus Presiden karena Jokowi ingin mendapatkan update dan masukan mengenai perkembangan penggunaan media sosial (medsos)  dan industri usaha rintisan (start-ups) yang dinamis di Indonesia saat ini dari kalangan generasi milenial secara kontinyu. 

Presiden Jokowi bersama tujuh staf khusus dari kalangan milenial [ist]

 

Pernyataan ini diungkapkan oleh  Tjoki Aprianda Siregar, pengamat masalah-masalah kebangsaan, melalui pesan singkatnya kepada Inakoran.com, Jumat (22/11/2019).

Menurut Tjoki, pesatnya penggunaan medsos  tampaknya disebabkan oleh meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Ia  mengacu pada data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang menyebutkan pada tahun 2018 penggguna internet di Indonesia berjumlah 95,2 juta orang dan pada pertengahan April 2019 jumlah pengguna meningkat menjadi 171,17 juta.

Kemudian berdasarkan estimasi Hootsuite, perusahaan platform media sosial di Kanada, pada Maret 2019, jumlah total pengguna aktif media sosial  di Indonesia seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, hingga yang berbasis chatting, yakni Whatsapp, Line, Kakao Talk, Telegram, dan sebagainya, sedikitnya 180 juta orang, atau sekitar 56% jumlah penduduk Indonesia secara nasional.

Sementara itu, mengutip data Bappenas, jumlah perusahaan start-ups di Indonesia hingga Juli 2019 tercatat 992 perusahaan, dengan terbanyak (35,48%-nya) perusahaan e-commerce, perusahaan kreator games dan fintech di posisi berikutnya (masing-masing 5,54% dan 5,34%-nya), serta lain-lainnya, termasuk perusahaan internet of things (IoT).

Perkembangan penggunaan internet untuk beragam bidang kehidupan [ist]

 

“Start-ups terbukti memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi. Media sosial memudahkan orang untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berkorespondensi. Keduanya memudahkan orang untuk melakukan transaksi tanpa menggunakan uang tunai (cashless) dan bersurat tanpa menggunakan kertas (paperless),” tegas Tjoki.

Tjoki menambahkan bahwa muncul dan tumbuh berkembangnya medsos dan usaha start-ups bersamaan dengan datangnya abad baru atau lebih tepatnya millenium baru. Anak-anak muda yang lahir dan dibesarkan menjelang atau setelah masuk millenium baru tumbuh dewasa seiring dengan munculnya inovasi-inovasi baru akibat gejala disrupsi teknologi yang mendunia, dengan semakin maraknya  penggunaan gadgets seperti HP, internet, media sosial dan start-ups.

“Mereka lebih familiar daripada generasi orang tua atau pendahulunya. Penggunaan JP, internet, media sosial dan start-ups dapat berimplikasi positif dan dapat pula negatif serta berdampak luas pada sektor kehidupan apabila terjadi gangguan, malfungsi atau situasi darurat,” tambah diplomat yang pernah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura tersebut.

Tjoki berpendapat Presiden Jokowi mengangkat anak-anak milenial sebagai staf khusus merupakan hal yang wajar, karena mereka umumnya mengerti betul mengenai internet, media sosial, dan start-ups. Oleh karena itu, kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan pandangan atau masukan kepada Presiden terkait  perkembangan medsos dan usaha rintisan.

Disrupsi teknologi yang mengglobal, terang Tjoki,  membuka pandora munculnya inovasi-inovasi dalam berbagai rupa, manfaat, dimensi, dan tentunya berbagai imbas atau tantangan, yang mungkin saja belum pernah dihadapi sebelumnya oleh umat manusia. Hal-hal tersebut mau tidak mau harus dihadapi bersama.

“Pengangkatan 7 Staf Khusus Presiden dari generasi milenial merupakan wujud kepercayaan besar dari Pimpinan Nasional, sekaligus tantangan bagi mereka untuk menunjukkan kinerja yang baik dan ide-ide yang inovatif dalam menggairahkan penggunaan media sosial dan start-ups untuk memajukan pembangunan, meningkatkan taraf hidup rakyat, dan tujuan kebaikan lainnya bagi bangsa Indonesia,” tegasnya.

Tjoki pun mengharapkan agar tujuh anak muda tersebut dapat sungguh-sungguh berkiprah membangun bangsa dan negara lewat ide-ide segarnya dan jangan sampai mengecewakan publik umumnya, dan Presiden khususnya di kemudian hari.


 

KOMENTAR