Kearifan Budaya Lokal Manggarai Dalam Tantangan Era Globalisasi

Hila Bame

Monday, 02-09-2019 | 22:12 pm

MDN
Ketua KPM Josefina Agatha Syukur, SH, MH [inakoran.com/ina Tv]

Jakarta, Inako

Pada dekade terakhir budaya bangsa Indonesia hampir-hampir punah oleh gempuran budaya asing mulai dari fashion hingga kuliner bahkan budaya gotong royong harus tercampak jauh kecuali antagonisme merayakan kemenangannya. 

Simak Video InaTV jangan lupa "klik Subscribe and Like" hadirkan terang jadilah Agen Perubahan Untuk Indonesia Hebat.

 

Antagonisme terutama mencuat kepermukaan sejak 2017 dan masih terus tumbuh hingga kini. Presiden Jokowi harus memakai pakaian adat daerah khas Indonesia setiapkali ada acara kenegaraan. 

Upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpakaian adat semacam  peremajaan budaya pada panggung negara, apa yang dilakukan pemimpin para kawula akan mengikutinya. 

Terkait dengan tantangan merawat budaya Manggarai di tengah globalisasi, pengacara Josefina atau akrab disapa Fifi mengakui ada kecenderungan orang Manggarai untuk mengikuti arus globalisasi, sehinggga melupakan budaya asli.

Lebih jauh  Josefina, menyatakan  dari pola pikir bahwa perempuan merupakan garda terdepan dalam menjaga budaya, maka Komunitas Perempuan Manggarai  menyelenggarakan Festival Budaya Manggarai dengan menggandeng kerja sama dengan Ikatan keluarga Manggarai Kebon Jeruk Jakarta (IKMKJ) yang bertindak sebagai Meka Landang dan Sanggar Ca Nai Kalimaling yang bertindak sebagai penerima Meka Landang.

Festival yang mengangkat tema “Kearifan Budaya Lokal Manggarai Dalam Era Globalisasi” menampilkan sejumlah kekayaan Budaya Manggarai, antara lain, tarian caci, bazar makanan dan tenun khas Manggarai, fashion show pakaian adat, tarian Congka Sae, dan Rangkuk Alu.

TAG#FBM

190215916

KOMENTAR